POLUSI udara di Jabodetabek masuk dalam level beracun dalam data Nafas Indonesia. Hal ini membuat Moms perlu ekstra waspada untuk kondisi kesehatan.
Melansir World Health Organization (WHO), Kamis (29/5/2025), polusi udara berisiko menyebabkan kematian karena berbagai sebab dan juga penyakit tertentu. Dampak penyakit tertentu yang paling erat kaitannya dengan paparan polusi udara meliputi stroke, penyakit jantung iskemik, penyakit paru obstruktif kronik, kanker paru, pneumonia, dan katarak (hanya polusi udara rumah tangga).
Untuk itu, penting menggunakan masker dan juga memerhatikan risiko kesehatan di tengah polusi udara. Berikut adalah risiko penyakit yang bisa dialami di tengah buruknya polusi udara:
Polusi udara bisa menyebabkan penyakit pernasapan. Di antaranya ada asma hingga bronkitis.
Paparan polusi kronis dapat menyebabkan peradangan saluran pernapasan. Polusi udara juga dapat mempercepat penurunan fungsi paru dan memperburuk gejala pada penderita penyakit paru-paru.
Penyakit kardiovaskular juga menjadi risiko di tengah polusi. Di antaranya ada serangan jantung, stroke, hingga hipertensi.
Polusi dapat masuk ke dalam darah dan memicu peradangan serta penyempitan pembuluh darah.
Paparan jangka panjang terhadap polusi udara berkaitan dengan peningkatan tekanan darah.
Polusi juga berisiko mengalami gangguan sistem saraf. Dengan paparan terus menerus, polusi dapat menyebabkan penurunan fungsi kognitif, terutama pada lansia dan anak-anak.
Satu lagi risiko penyakit akibat paparan polusi ialah demensia. Studi menunjukkan hubungan antara paparan polusi jangka panjang dan peningkatan risiko Alzheimer dan demensia lainnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)