Dr. Marina López, seorang psikolog anak dari Universitas Complutense Madrid, menyebut kejadian ini sebagai contoh ekstrem dari “Covid-19 anxiety syndrome” — gangguan psikologis yang membuat seseorang terus-menerus merasa terancam oleh virus meski kondisi sudah aman.
“Ketakutan berlebih ini bisa menyebabkan delusi dan perilaku kontrol ekstrem terhadap orang lain, termasuk anak-anak,” ujarnya.
(Qur'anul Hidayat)