6 Penyakit Menular dari Baju Thrifting jika Tidak Dicuci

Wiwie Heriyani, Jurnalis
Senin 21 April 2025 06:36 WIB
6 Penyakit Menular dari Baju Thrifting jika Tidak Dicuci
Share :

JAKARTA - Menggunakan baju thrifting (bekas) yang tidak dicuci terlebih dahulu, ternyata bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan.

Baju thrifting belakangan memang jadi tren karena biasanya jauh lebih murah dibandingkan baju baru, meskipun merek atau kualitasnya tinggi.

Banyak baju thrifting yang punya model lawas, langka, atau tidak diproduksi lagi, sehingga terlihat unik dan beda dari yang lain. Ini jadi cara buat tampil stand out tanpa harus mahal.

Namun, baju thrifting bisa menjadi sumber penyakit menular jika tidak dicuci atau disterilkan dengan benar. 

Berikut adalah 6 penyakit menular yang bisa ditularkan melalui baju thrifting yang kotor, dirangkum Okezone dari berbagai sumber, Senin (21/4/2025).

1. Scabies (kudis)

Scabies (kudis) adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau kecil bernama Sarcoptes scabiei. Tungau ini bisa menempel dan bertahan hidup sementara di pakaian, terutama bahan yang tebal dan berserat.

Disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei. Tungau ini bisa menempel di pakaian dan menyebabkan gatal-gatal parah, terutama di malam hari.


2. Tinea (jamur kulit)

Baju thrifting yang tidak dicuci atau disterilkan dengan benar bisa memicu infeksi kulit seperti Tinea, yaitu infeksi jamur yang menyerang kulit, rambut, atau kuku.

Termasuk kurap, panu, dan kutu air. Jamur bisa hidup di serat pakaian yang lembap atau tidak bersih, lalu menyebar ke kulit.


3. Pedikulosis (kutu)

Baju thrifting yang tidak dicuci atau disterilkan terlebih dahulu bisa memicu pedikulosis, yaitu infestasi kutu pada tubuh manusia, terutama kutu kepala (Pediculus humanus capitis) dan kutu badan (Pediculus humanus corporis).

Kutu rambut atau kutu tubuh bisa bertahan di pakaian bekas dan berpindah ke tubuh pemakainya, menyebabkan gatal dan iritasi.

 


4. Infeksi bakteri (misalnya, impetigo)

Impetigo adalah infeksi kulit menular yang disebabkan oleh bakteri, terutama Staphylococcus aureus atau Streptococcus pyogenes. 

Penyakit ini umum terjadi pada anak-anak, tapi juga bisa menyerang orang dewasa, apalagi jika kulit terpapar bakteri dari lingkungan yang tidak bersih, termasuk dari pakaian bekas.

Pakaian kotor bisa menjadi media perpindahan bakteri seperti Staphylococcus aureus atau Streptococcus, terutama jika ada luka terbuka.


5. Infeksi jamur kuku atau kaki (athlete's foot)

Baju thrifting, terutama kaus kaki, sepatu, atau celana bekas, bisa memicu infeksi jamur pada kuku atau kaki. 

Jika pakaian termasuk kaos kaki atau sepatu bekas tidak dibersihkan dengan baik, bisa menularkan infeksi jamur.


6. Hepatitis A

Walau lebih jarang, virus hepatitis A bisa bertahan di permukaan benda (termasuk pakaian) dalam waktu tertentu dan menular lewat kontak tidak langsung, terutama jika pakaian tercemar feses orang yang terinfeksi.

Tips Pencegahan:
* Cuci baju thrifting dengan air panas (jika memungkinkan).
* Gunakan deterjen dan tambahkan disinfektan atau antiseptik pakaian.
* Jemur di bawah sinar matahari langsung atau gunakan dryer panas.
* Untuk bahan tertentu, bisa juga disterilkan dengan setrika panas atau uap.

(Kemas Irawan Nurrachman)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Women lainnya