Selain itu, Ina menambahkan Kemenkes juga telah melakukan beberapa inovasi untuk mengurangi dengue menuju ‘nol kematian akibat dengue pada tahun 2030’, Beberapa di antaranya adalah:
1. Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) dengan serentak meluangkan waktu 10 menit pada pukul 10.00 selama minimal 10 minggu setiap hari Minggu untuk melaksanakan 3M Plus, dan kegiatan lain untuk mencegah penularan infeksi dengue.
2. Saat ini terdapat dua vaksin dengue yang telah mendapat izin edar dari Badan POM RI, yang sementara ini dapat digunakan menjadi vaksinasi dengan skema pilihan atau berbayar, bekerja sama dengan pihak organisasi profesi di Indonesia.
3. Saat ini sedang dilakukan kajian dan rekomendasi dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) untuk dapat digunakan pada program pengendalian dengue secara luas berskala nasional.
4. Pemanfaatan inovasi vektor berupa teknologi nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia yang dalam penelitian di Yogyakarta dan di negara-negara lain seperti Brasil, Australia, Vietnam, dan lain-lain, sudah terbukti efektif untuk pencegahan dengue.
Saat ini sedang dilakukan pilot implementasi Wolbachia di lima kota, sebelum diperluas dalam skala nasional, yaitu di Jakarta Barat, Kota Bandung, Kota Tangerang, Kota Bontang, dan Kota Kupang.
“Kegiatan ini diharapkan dapat mengedukasi masyarakat dan menginisiasi kerjasama secara terpadu seluruh pemangku kebijakan, para akademisi, organisasi profesi, mitra pembangunan dan masyarakat, untuk bekerjasama menanggulangi dengue di Indonesia,” tutup Ina.
(Kemas Irawan Nurrachman)