BPA Bisa Berpengaruh terhadap Gangguan Kesuburan? Ini Penjelasannya

Syifa Fauziah, Jurnalis
Kamis 17 Oktober 2024 00:54 WIB
Bahaya BPA bagi kesuburan. (Foto: Freepik)
Share :

PRO kontra mengenai BPA masih terus berlanjut. Salah satu isu yang berkembang adalah kaitan zat di dalam BPA berpengaruh terhadap infertilitas atau kesuburan.

Banyak masyarakat di luar sana yang menyebutkan bahwa BPA (Bisphenol-A) dapat menimbulkan infertilitas atau gangguan kesuburan pada perempuan, hingga menyebabkan mikropenis pada laki-laki.

Spesialis kandungan & kebidanan dari Tzu Chi Hospital dr. Ervan Surya, Sp.OG menegaskan, masyarakat perlu cermat ketika membaca penelitian mengenai BPA yang beredar di media sosial. Dokter Ervan menegaskan bahwa berdasarkan studi meta-analisis, tidak ada korelasi antara BPA dengan gangguan kesuburan. 

“Sebuah studi meta-analisis yang dilakukan sepanjang 2013 – 2022 meneliti kaitan antara BPA dan fertilitas perempuan dengan melihat tiga parameter: kebutuhan akan IVF (in-vitro fertilization) atau bayi tabung, PCOS (polycystic ovarian syndrome) dan endometriosis. Ternyata tidak ditemukan hubungan antara BPA dengan endometriosis, IVF dan PCOS,” ujar dr Ervan dalam diskusi media bersama Forum Ngobras baru-baru ini. 

Bahaya BPA bagi kesuburan. (Foto: Freepik)

 
Dokter Ervan menjelaskan sebuah penelitian yang dilakukan secara in vivo kepada hewan lab memang disebutkan ada kaitan gangguan kesuburan dengan BPA. Namun pada manusia tidak ditemukan keterkaitannya.

“Hubungan antara BPA dengan mikropenis pun belum belum saya temukan. Mikropenis itu penyebabnya banyak. Bisa kongenital, atau gangguan perkembangan organ seksual pada janin. Jangan jadikan satu hal sebagai kambing hitamnya, kita harus lihat berbagai kemungkinan. Tapi mungkin membutuhkan penelitian lebih lanjut,” tutur dr Ervan.
 
Infertilitas bisa dialami oleh perempuan maupun laki-laki. Pada perempuan, masalahnya bisa terletak pada organ genitalia, dan bisa juga secara sistemik misalnya kondisi hormon yang tidak seimbang. Infertilitas sendiri diartikan sebagai tidak terjadinya kehamilan setelah satu tahun menikah, dengan hubungan seksual rutin 2-3 kali seminggu, dan tanpa kontrasepsi.

 

 
“Pada perempuan, penyebab infertilitas 40 persen gangguan pada tuba fallopi dan panggul, 40% lagi disfungsi ovulasi, dan 10% yang tidak biasa misalnya autoimun,” kata dr Ervan.
 
Pada laki-laki, infertilitas berhubungan dengan gangguan sperma. Kualitas dan kuantitas sperma bisa terganggu karena pelebaran pembuluh darah atau varises pada testis (varikokel). 

“Bisa pula karena ada gangguan pada pabrik sperma, dan disfungsi seksual,” katanya.

Dia menegaskan, yang telah terbukti bisa memicu infertilitas adalah rokok dan alkohol. 

“Kausalitas antara rokok dan infertilitas sudah jelas, tapi banyak yang tetap merokok. Sedangkan pada BPA yang belum pasti, kita malah ketakutan,” ujarnya.
 
Dia melanjutkan, BPOM telah menetapkan Peraturan Nomor 20 Tahun 2019 tentang Kemasan Pangan, yang mengatur persyaratan keamanan kemasan pangan termasuk batas maksimal migrasi BPA maksimal 0,6 bpj (600 mikrogram/kg) dari kemasan polikarbonat. 

“Berdasarkan hasil pengawasan Badan POM terhadap kemasan galon AMDK yang terbuat dari Polikarbonat (PC) selama lima tahun terakhir, menunjukkan bahwa migrasi BPA di bawah 0,01 bpj (10 mikrogram/kg) atau masih dalam batas aman,” katanya.

(Leonardus Selwyn)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya