Tiarma sendiri mulai mengeksplorasi batik sejak tahun 1997. Saat itu ia melakukan eksplorasi terhadap batik Jambi, yang kemudian dipamerkannya di Import Shop Berlin pada tahun 1999. Kemudian dilanjutkan dengan mengeksplorasi batik Indramayu yang dipamerkannya di pameran Klondike Days 2000, Edmonton, Canada.
Di tahun 2008 ia mengeksplorasi batik Jawa dengan gaya Harajuku yang dicampur dengan gaya design pribadinya. Harajutik (Harajuku in Batik) ditampilkan di even Javarizm, Tokyo. Batik bagi Tiarma, merupakan elemen penting dalam diplomasi budaya antara Indonesia dengan dunia internasional.
Di sisi lain, kurator dari pameran ini, Anna Sungkar menjelaskan ketika melihat gambar binatang atau benda-bendayang digambarkan pada pameran ini, kita akan melihat bagaimana Tiarma dengan seksama melukiskan detail yang menakjubkan.
“Selain variasi menarik dari motif yang ditampilkan, ia juga memperlihatkan kerapihan dalam pembuatannya. Berbeda dengan batik pesisir yang warnanya blink-blink dan ngejreng, karya batik Tiarma menampilkan warna yang kalem dan lembut, dengan kombinasi yang harmonis. Hal itu menunjukkan dimensi baru atas aspek kontemporer dari batik yang diciptakannya,” imbuhnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)