Untuk menghindari gangguan dari Homang, sebagian masyarakat masih melakukan ritual sebelum memasuki hutan. Mereka membawa persembahan seperti makanan atau barang-barang berharga sebagai tanda penghormatan kepada sang penunggu hutan.
Ritual ini dipercaya dapat menjaga hubungan baik antara manusia dan alam, sehingga mereka tidak diganggu oleh Homang selama berada di hutan. Meski tidak semua orang percaya pada keberadaan makhluk ini, kisah mistis hantu Homang tetap menjadi bagian dari kehidupan masyarakat setempat.
Homang bukan hanya sekadar cerita menakutkan, namun juga simbol kekuatan alam yang harus dihormati. Bagi masyarakat di pedalaman Sumatera, Homang adalah pengingat bahwa manusia tidak bisa sembarangan merusak alam tanpa menghadapi konsekuensinya.*
(Siska Maria Eviline)