“Saya merasa sangat bingung. Saya pikir saya akan kembali ke tempat duduk saya. Saya pikir mereka hanya akan mengambil tas saya. Begitu saya turun dari pesawat dan saya melihat bahwa pintunya telah tertutup, saat itulah aku mulai merasa sangat cemas," tutur Camryn.
Porter Airlines menawarkan layanan anak di bawah umur tanpa pendamping untuk pelancong berusia 8 hingga 17 tahun dengan mengenakan biaya USD100 (Rp1,5 juta).
Sementara Catherine mengaku tidak mengetahui adanya layanan tersebut dan meuding maskapai telah memperlakukan putrinya yang selayaknya orang dewasa yang mandiri.
“Mereka menyediakan layanan dengan mengatakan bahwa kami tahu orang-orang ini berisiko dan mereka mengatakan jika Anda tidak (membayar) layanan tersebut, Anda akan diperlakukan seperti penumpang dewasa lainnya yang bepergian," keluh Catherine kepada CBC.
(Rizka Diputra)