Para santri juga didorong mampu menciptakan konten dakwah yang menarik, kreatif, dan inspiratif, sehingga dapat menyebarkan nilai-nilai Islam secara luas dan efektif.
Menjadi pionir dalam menyebarkan dakwah Islam dan membangun komunitas online yang positif dan memiliki pengaruh bagi perkembangan Islam di Indonesia.
Pimpinan Yayasan Pondok Pesantren Nur Antika, KH. Mohammad Encep Subandi, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas dukungan Kemenparekraf melalui program Santri Digitalpreneur. Keberadaan santri harus dimaksimalkan dalam pembangunan.
"Santri harus bisa mengikuti arus perkembangan saat ini. Dulu santri ikut mengawal kemerdekaan dengan turun ke jalan dan berperang, sampai akhir zaman santri sangat dibutuhkan perannya. Karenanya pemaksimalan media digital sangat penting bagi santri," kata Kiai Encep.
Pondok Pesantren Nur Antika menjadikan ekonomi kreatif sebagai salah satu unggulan pengembangan program di ponpes. Di antaranya melalui produk kuliner roti juga seni kaligrafi.
Pada kesempatan itu Sandi juga berkesempatan membeli produk kaligrafi hasil kreasi para santri. Turut hadir mendampingi Menparekraf Sandiaga Uno, Direktur Aplikasi, Permainan, Televisi dan Radio Kemenparekraf/Baparekraf, Iman Santosa.
(Rizka Diputra)