10 Hewan Langka Terancam Punah di Indonesia, Harimau Sumatera hingga Badak Jawa

Rizka Diputra, Jurnalis
Jum'at 13 September 2024 15:04 WIB
Hewan langka terancam punah di Indonesia, salah satunya Harimau Sumatera (Foto: Pexels)
Share :

10 HEWAN langka terancam punah di Indonesia akan dikupas dalam artikel kali ini. Indonesia merupakan negara yang kaya keanekaragaman hayati. Sebanyak lebih dari 300 ribu jenis satwa liar atau sekira 17 persen satwa di dunia hidup di negara ini. 

Jangan salah, meski luas wilayahnya hanya 1,3 persen dari luas daratan dunia, Indonesia menduduki peringkat pertama  untuk urusan kekayaan mamalia (515 jenis) dan menjadi habitat lebih dari 1.539 jenis burung. 

Berdasarkan laporan International Union for the Conservation of Nature (IUCN) pada 2022, total spesies hewan Indonesia yang terancam punah ada 1.225 spesies. Dari jumlah tersebut, 192 di antaranya sangat terancam punah, 361 terancam punah, dan 672 rentan terancam punah. Sementara itu, 3 spesies sudah dinyatakan punah.

Adapun jumlah mamalia endemik Indonesia terdapat 259 jenis, burung 384 jenis dan ampibi 173 jenis (data IUCN 2013). Keberadaan satwa endemik ini sangat penting, karena jika punah di Indonesia maka otomatis mereka juga lenyap dari muka bumi.

Mengutip laman profauna.net, Indonesia termasuk negara dengan satwa liar terbanyak yang terancam punah. Jumlah total spesies satwa Indonesia yang terancam punah dengan kategori kritis (critically endangered) ada 69 spesies, kategori endangered 197 spesies dan kategori rentan (vulnerable) ada 539 jenis (IUCN, 2013).

Penyebab terancam punahnya berbagai satwa liar Indonesia ini setidaknya disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya perburuan liar yang masif, berkurang dan rusaknya habitat asli mereka, serta perdagangan satwa liar untuk kepentingan komersil.

Satwa-satwa tersebut bukan mustahil akan benar-benar punah dari alam jika tidak ada tindakan serius dari pemerintah untuk menyelamatkanya. Berikut Okezone rangkumkan 10 di antara hewan langka terancam punah di Indonesia sebagaimana mengutip dari berbagai sumber.

Harimau Sumatera (Foto: Pexels)

10 hewan langka terancam punah di Indonesia

1. Harimau Sumatera
Harimau Sumatera atau Panthera tigris sumatrae ialah salah satu subspesies harimau yang terancam punah. Hewan ini hanya dapat ditemukan di Pulau Sumatera dan merupakan subspesies harimau terkecil di dunia. Berdasarkan data BPS tahun 2017, Harimau Sumatera hanya tersisa 68 ekor saja.

2. Badak Jawa
Badak Jawa adalah merupakan famili Rhinocerotidae dan satu dari lima badak yang masih ada. Badak ini masuk ke genus yang sama dengan badak india dan memiliki kulit bermosaik yang menyerupai baju baja. 

Badak ini memiliki panjang 3,1 - 3,2 meter dan tinggi 1,4 - 1,7 meter. Badak ini lebih kecil daripada badak india dan lebih dekat dalam besar tubuh dengan badak hitam. Ukuran culanya biasanya lebih sedikit daripada 20 cm, lebih kecil daripada cula spesies badak lainnya.

Hanya tersisa sekitar 50 ekor saja di alam liar, Badak Jawa ini diklasifikasikan sebagai sangat terancam (critically endangered) dan masuk daftar merah IUCN.

Bekantan (Foto: Pixabay)

3. Bekantan
Hewan endemik Kalimantan dengan nama latin Nasalis larvatus ini dikenal pemalu dan pandai berenang. Ia merupakan fauna maskot Kalimantan Selatan sejak 1990. Adanya konflik dengan manusia seperti konversi lahan dan degradasi habitat serta sulitnya perkembangbiakan di habitat asli ditengarai menjadi alasan bekantan terancam punah.

Keresahan ini membuat Pusat Studi & Konservasi Keanekaragaman Hayati Indonesia (Biodiversitas Indonesia) untuk mendirikan Komunitas Sahabat Bekantan Indonesia (SBI). Komunitas ini dibentuk bertujuan membantu pemerintah dalam upaya perlindungan bekantan di Provinsi Kalimantan Selatan.

Tak ada jumlah pasti berapa populasi tersisa bekandan di Kalimantan. Yang pasti, hewan ini dilindungi berdasarkan Ordonansi Perlindungan Binatang Liar Tahun 1931 Nomor 134 dan No. 266 juncto Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990.

4. Komodo
Hewan dengan nama latin Varanus komodoensis ini ialah kadal terbesar di dunia. Hewan ini hanya dapat ditemukan di Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Komodo adalah predator puncak dan dikenal dengan gigitannya yang beracun.

IUCN menetapkan komodo sebagai spesies yang terancam punah. Selain krisis iklim, faktor manusia juga menjadi ancaman yang serius bagi keberlangsungan hidup komodo di Taman Nasional Komodo. Saat ini populasi komodo tak lebih dari 5.000 ekor yang hidup di alam liar. Namun kabar buruknya, komodo betina hanya tersisa 350 ekor saja.

 

5. Gajah Sumatera
Gajah Sumatera termasuk subspesies Gajah Asia yang masih tersisa di dunia dengan status terancam punah dan populasinya terus menurun karena berbagai faktor.

Berdasarkan laporan World Wildlife Fund for Nature-Indonesia (2008) populasi gajah ini diperkirakan tersisa sebanyak 2.400 -2.800 ekor saja.

Banyak faktor yang mengakibatkan penurunan populasi Gajah Sumatera semakin tidak terkendali. Di antaranya akibat pembalakan liar, penyusutan dan fragmentasi habitat, hingga perburuan liar menjadi ancaman seirus yang memengaruhi kelestarian hewan ini. 

Gajah Sumatera (Foto: Instagram/@sumatran_elephant_project)

6. Macan Tutul Jawa
Macan tutul jawa atau Panthera pardus melas termasuk satwa yang populasinya terancam punah. Satwa langka ini hanya bisa ditemukan di hutan tropis di Pulau Jawa. Seperti di Pulau Kangean dan Pulau Nusa Kambangan. Hutan tropis Pulau Jawa memang menjadi habitat utama spesies kucing besar ini.

Menurut situs eppid.perhutani.co.id, kondisi kritis keberlangsungan hidup macan tutul Jawa diduga bukan hanya akibat tingkat perkawinan dan perkembangbiakan alami yang rendah, namun juga karena semakin menyempitnya habitat yang sehingga hewan ini terancam punah.

HIngga kini tak ada data pasti mengenai jumlah macan tutul Jawa yang hidup di alam liar. Namun yang pasti statusnya saat ini menurut IUCN termasuk level kritis.

Elang Jawa (Foto: Instagram/@balibirdparkofficial)

7. Elang Jawa
Elang jawa atau Nisaetus bartelsi juga termasuk satwa terancam punah seiring dengan maraknya konflik manusia dan hewan, serta deforestasi hutan. Terlebih upaya pelestarian terkendala sulitnya perjodohan dan periode bertelur satu tahun sekali dengan satu butir telur.

Badan Konservasi Dunia (IUCN) juga memasukkan elang jawa termasuk daftar merah satwa terancam punah (endangered). Pada tahun 2005, populasi elang jawa sebanyak 425 pasang dan pada tahun 2010 turun menjadi 325 pasang. Populasi tersebut terus anjlok drastis hingga pada tahun 2018 dilaporkan hanya tersisa 188 pasang.

8. Anoa
Anoa merupakan satwa endemik Sulawesi dan dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri LHK RI Nomor: P.106/Menlhk/Setjen/Kum.1/12/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi. 

Anoa juga digolongkan sebagai satwa terancam punah dalam IUCN Red List of Threatened Animal dan masuk ke dalam Appendix I CITES. Satwa dilindungi endemik Sulawesi ini kian sulit ditemukan di habitat aslinya di Sulawesi Utara. 

Di kawasan Cagar Alam Tangkoko, Kota Bitung, jejak kaki binatang tersebut terakhir kali terlihat pada 2015. Pemerintah pun berupaya mengembangbiakkan satwa langka itu di pusat penangkaran anoa di Manado.

Dalam daftar merah lembaga konservasi dunia, International Union for Conservation of Nature, anoa tercantum berstatus terancam punah (endangered). Ada dua spesies anoa di Sulawesi, yaitu anoa dataran rendah (Bubalus depressicornis) dan anoa pegunungan (Bubalus quarlesi).

Menurut hasil suvei Wildlife Conservation Society (WCS), diperkirakan populasi anoa di Sulawesi ada sekitar 2.500 ekor. Namun survei tersebut dikeluarkan pada tahun 1990 dan itu artinya sudah lama sekali.

 

9. Landak Jawa
Landak Jawa juga termasuk hewan dilindungi berdasarkan Permen LHK P.106 Tahun 2018 tentang pengawetan tumbuhan dan satwa.

Bahkan menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN), landak Jawa termasuk dalam kategori Least Concern/LC (berisiko rendah) yaitu kategori untuk spesies yang telah dievaluasi namun tidak masuk ke dalam kategori manapun.

Landak Jawa banyak ditemukan di hutan, dataran rendah, kaki bukit, dan area pertanian. Landak Jawa biasanya memakan rerumputan, daun, ranting, akar, buah-buahan, sayur-sayuran. Hewan ini bahkan mampu mengunyah tanduk rusa guna memenuhi kebutuhan mineral dalam tubuhnya. 

Burung Maleo (Foto: Pally Planet/Sabu Kinattukara)

10. Burung Maleo
Burung Maleo (Macrocephalon maleo) ialah burung yang unik yang mengubur telurnya di pasir panas. Hewan ini hanya dapat ditemukan di hutan hujan tropis di Sulawesi Tengah. Maleo dewasa biasanya ditemukan berpasangan, dan menghabiskan sebagian besar waktunya di hutan hujan asli Sulawesi. 

Namun jika sudah siap, sepasang maleo jantan dan betina akan berjalan kaki beberapa kilometer ke tempat bertelur bersama, biasanya di pantai pesisir atau di dekat sumber air panas.

Maleo saat ini terdaftar sebagai satwa terancam punah oleh IUCN dan dilindungi sepenuhnya oleh hukum Indonesia dan Appendix I CITES. Membunuh, mengambil, mengganggu, menahan, atau memperdagangkan telur maleo, produk, atau burung hidup termasuk perbuatan ilegal dan melanggar hukum.

(Rizka Diputra)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya