Cara Mengatasi Risiko Penyusutan Mr P pada Pria, Begini Tipsnya!

Kesya Fatharani Shafa, Jurnalis
Rabu 11 September 2024 06:00 WIB
Cara mengatasi penyusutan Mr P. (Foto: Freepik.com)
Share :

SEIRING bertambahnya usia, tubuh mengalami berbagai perubahan termasuk pada organ reproduksi. Salah satu masalah yang mungkin dihadapi pria adalah penyusutan ukuran penis atau Mr P. Walaupun topik ini bisa terasa memalukan, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mencegahnya, menurut ahli kesehatan seksual.

Merangkum dari Vt.co pada Rabu (11/9/2024), seorang ahli seks dan hubungan, dr. Tara Suwinyattichaiporn, menjelaskan bahwa pria yang tidak aktif secara seksual dapat mengalami kondisi langka yang dikenal sebagai atrofi penis. Kondisi ini menyebabkan jaringan Mr P kehilangan elastisitas dan dapat mengecil satu hingga dua sentimeter.

“Kebanyakan orang membutuhkan kasih sayang, sentuhan, dan hubungan seksual dengan orang lain,” kata dr. Suwinyattichaiporn.

Dia memperingatkan, kesehatan mental bisa memburuk, yang dapat mengarah pada kecemasan, depresi, dan peningkatan tingkat stres. Menurut laporan dari Daily Mail, generasi muda saat ini terutama Generasi Z dilaporkan lebih sedikit terlibat dalam aktivitas seksual dibandingkan generasi sebelumnya.

Sebuah studi dari University of California pada 2021 menemukan bahwa 38 persen orang dewasa muda berusia 18 hingga 30 tahun belum terlibat dalam aktivitas seksual selama setahun terakhir. Ini merupakan peningkatan signifikan dari dekade sebelumnya, dengan tingkat abstinensi hampir dua kali lipat sejak 2011.

Doktor Suwinyattichaiporn menjelaskan bahwa tidak berhubungan seks selama minggu, bulan, atau bahkan tahun dapat berdampak buruk pada kesehatan mental dan fisik.

“Seks melepaskan hormon seperti oksitosin, dopamin, dan serotonin, yang mengatur emosi dan meningkatkan suasana hati,” katanya.

Ketiadaan zat kimia yang membuat merasa bahagia ini dapat menyebabkan perasaan frustrasi, kecemasan, dan dalam beberapa kasus, agresi. Terapi seks Sari Cooper menyoroti bagaimana kekeringan seksual dapat memberi tekanan pada hubungan pasangan.

“Jika pasangan tidak berhubungan seks, mereka tidak mendekati pasangan mereka dengan kelembutan atau kerentanan. Mereka mungkin mendapat kritik atau rasa bersalah untuk memenuhi kebutuhan mereka," katanya.

Bagi pria, abstinensi jangka panjang menimbulkan risiko yang lebih serius, termasuk kemungkinan lebih tinggi untuk mengembangkan kanker prostat. Studi menunjukkan bahwa ejakulasi rutin dapat membantu mencegah penumpukan karsinogen di prostat.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya