Heboh Geng TKI Bawa Celurit Tebar Teror di Jepang, Begini Reaksi Kemenparekraf

Wiwie Heriyani, Jurnalis
Selasa 03 September 2024 07:41 WIB
Geng TKI norak kampungan memalukan bikin resah warga Jepang (Foto: X/@minako_satou)
Share :

KEMENTERIAN Pariwisita dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) merespons viralnya ulah sekelompok oknum TKI atau pekerja migran Indonesia (PMI) di Jepang yang dilaporkan telah menimbulkan keresahan di kalangan warga lokal. 

Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf, Nia Niscaya lantas mengungkapkan kekecewaannya atas ulah sekelompok WNI tersebut. 

Apalagi, menurutnya, persepsi dan nama baik suatu negara berakar dari budaya yang harus tetap dijunjung tinggi oleh setiap warga negara saat berada di negara lain. 

“Saya sangat kecewa, menyayangkan, dan semoga itu tidak terulang. Jadi ini kembali teman-teman sekalian. Pariwisata itu juga membangun persepsi tentang negara,” ujar Nia, dalam ‘The Weekly Brief with Sandi Uno (WBSU)’ di Kantor Kemenparekraf, Jakarta, Senin, 2 September 2024.

“Pariwisata kita itu akarnya adalah budaya dan alam. Jadi salah satu modal itu adalah budaya. Jadi, kalau budaya kita seperti itu kayaknya kurang elok ya,” sambungnya. 

(Foto: X/@minako_satou)

Nia lantas berharap, agar kejadian ini tidak kembali terulang di kemudian hari. Ia mewakili Kemenparekraf dan Pemerintah Indonesia turut mengungkapkan permohonan maaf atas aksi sekelompok oknum PMI tersebut. 

Sebagai tindak lanjut, Nia memastikan, pihaknya akan berkoordinasi dengan lembaga dan instansi atau perwakilan terkait, untuk melakukan sejumlah langkah agar kejadian tersebut tak kembali terulang di kemudian hari. 

“Jadi ini mohon tidak terulang kembali, dan kami sangat menyesalkan. Mohon maaf kepada aparat setempat,” ungkapnya. 

“Dan ini kami akan koordinasi dengan perwakilan bagaimana status itu, dan bagaimana upaya kita atau lewat perwakilan karena agar tidak terulang kembali,” lanjutnya. 

 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya