Kenali Bahaya dan Risiko Inhaler bagi Kesehatan Anak

Kesya Fatharani Shafa, Jurnalis
Senin 02 September 2024 18:00 WIB
Bahaya inhaler bagi kesehatan. (Foto: Asia One)
Share :

PENGGUNAAN inhaler energy stick menjadi perhatian serius di kalangan ahli kesehatan. Inhaler yang sering dipasarkan dengan klaim memberikan dorongan energi dan manfaat kesehatan lainnya, ternyata bisa menjadi pintu masuk ke kebiasaan merokok atau vaping. Selain itu inhaler ini juga menimbulkan masalah kesehatan serius, terutama pada anak-anak dan remaja.

Inhaler atau energy stick hadir dengan berbagai pilihan rasa seperti mangga, anggur, dan semangka. Produk ini dipromosikan sebagai lebih sehat dan alami dibandingkan produk sejenis lainnya.

Merangkum dari Asiaone.com pada Senin (2/9/2024), Kepala dan Konsultan Senior di bidang Pengobatan Pernapasan dan Perawatan Kritis di Singapore General Hospital, dr. Sewa Duu Wen mengungkapkan bahwa hanya ada sedikit penelitian yang mendukung klaim kesehatan tersebut.

“Faktanya, beberapa senyawa perasa yang digunakan dalam inhaler ini justru dapat berkontribusi pada toksisitas saluran napas, mengganggu fungsi sel imun pernapasan, dan menyebabkan kerusakan seluler,” ujar dr. Sewa.

Meskipun rasa-rasa ini tidak bersifat adiktif, Dr. Sewa memperingatkan bahwa penggunaan senyawa perasa dalam produk lain seperti rokok dan vape telah dikaitkan dengan peningkatan penggunaan di kalangan remaja. Hal ini mengkhawatirkan karena dapat menimbulkan risiko kesehatan jangka panjang yang belum sepenuhnya dipahami.

Pemerintah Singapura melalui Kementerian Kesehatan dan Health Sciences Authority, sedang memantau dengan cermat penggunaan inhaler.

Menteri Senior Negara untuk Kesehatan, dr. Janil Puthucheary, menyatakan bahwa pihaknya akan terus mengevaluasi produk ini untuk memastikan tidak ada bahan berbahaya seperti nikotin yang terkandung di dalamnya. Jika ditemukan kandungan berbahaya, langkah-langkah tegas akan diambil untuk melindungi kesehatan masyarakat.

Selain itu, Inhaler atau energy stick menjadi sangat populer di kalangan anak-anak sekolah, khususnya di Malaysia dan China. Produk ini bisa dengan mudah dibeli secara online dengan harga yang sangat terjangkau.

Pemeriksaan yang dilakukan oleh The Straits Times, menemukan bahwa inhaler ini dijual di situs e-commerce dengan harga serendah 1,50 dolar Amerika Serikat (AS), atau sekira Rp23 ribu dan mendapatkan ribuan ulasan positif.

Namun, popularitas ini membawa kekhawatiran tersendiri. Di Malaysia, Kementerian Kesehatan bahkan telah mengumumkan akan mengambil tindakan tegas terhadap penjual inhaler ini. Presiden Persatuan Ahli Farmasi Malaysia, Amrahi Buang, menegaskan bahwa inhaler bisa menjadi pintu masuk bagi anak-anak dan remaja untuk mulai merokok atau vaping.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya