10 KOTA dengan tingkat polusi tertinggi di dunia 2024 berikut ini disarankan untuk dihindari. Lingkungan yang kotor bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti faktor lingkungan dan faktor alam.
Namun untuk menjaga agar lingkungan bebas tidak tercemar harus snagat memperhatikan pola kehidupan masyarakat itu sendiri.
Beberapa warga di berbagai negara memiliki kebiasaan hidupnya masing-masing, entah kebiasaan buruk atau kebiasaan bagus. Dalam kurun beberapa tahun terakhir, merupakan waktu di mana polusi mudah tercemar dan menyebabkan berbagai penyakit.
Berbagai kota saat ini kian sengit memerangi polusi udara, air, dan tanah yang parah, yang menimbulkan risiko kesehatan signifikan bagi penduduknya serta menyoroti tantangan lingkungan yang lebih luas.
Adapun faktor yang berkontribusi terhadap buruknya kualitas lingkungan ialah emisi industri, polusi kendaraan, sistem pengelolaan limbah yang tidak memadai, dan dalam beberapa kasus, faktor alam seperti badai debu.
Terdapat 10 kota dengan tingkat pencemaran udara tertinggi dunia. Pemeringkatan yang dikeluarkan pada Juli lalu ini mengacu pada data PM2,5 yang dihimpun oleh stasiun pemantauan kualitas udara di permukaan tanah, negara-negara telah diberi peringkat dan diberi skor Indeks Kualitas Udara (Air Quality Index/AQI).
Adapun laporan kualitas udara dunia mencakup data di 7.812 lokasi dari 134 negara, wilayah, dan wilayah yang mengidentifikasi tren yang mengkhawatirkan pada tahun 2023–2024. Berikut 10 kota dengan tingkat polusi tertinggi di dunia sebagaimana mengutip laman Times of India.
Faktor yang menyebabkan tingkat polusi yang meninggi ini ialah urbanisasi yang cepat, emisi lalu lintas yang padat, dan aktivitas industri. Infrastruktur kota berjuang untuk mengimbangi pertumbuhan populasinya, yang menyebabkan pengelolaan limbah yang buruk dan peningkatan emisi dari pembakaran limbah.
Meskipun pemerintah berupaya mengurangi polusi melalui peraturan yang lebih ketat dan mempromosikan teknologi hijau, volume aktivitas ekonomi dan ketergantungan pada batu bara untuk energi masih berkontribusi signifikan terhadap kualitas udara yang buruk.
Meskipun kota tersebut telah menerapkan langkah-langkah untuk meningkatkan kualitas udara, seperti mempromosikan transportasi umum dan ruang terbuka hijau, kepadatan penduduk yang tinggi dan proyek konstruksi yang sedang berlangsung berkontribusi terhadap polusi yang terus-menerus.