IDI Beberkan Penyebab Banyak Terjadi Kasus Perundungan di Lingkungan PPDS

Syifa Fauziah, Jurnalis
Rabu 21 Agustus 2024 16:31 WIB
IDI ungkap penyebab perundungan dokter. (Foto: Freepik.com)
Share :

IKATAN Dokter indonesia (IDI) menyoroti kasus perundungan yang terjadi di lingkungan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS). Ketua Junior Doctors Network IDI (Official JDN yang diakui World Medical Association), dr Tommy Dharmawan, SpBTKV, PhD memberberkan penyebab banyak terjadi perundungan di lingkungan PPDS.

Menurutnya, salah satu penyebab adalah peserta PPDS tidak berikan gaji. Menurutnya PPDS tidak digaji menjadi masalah yang ada di Indonesia. Gaji sangat berpengaruh pada kasus perundungan, sehingga beberapa oknum senior minta diberikan makan, minta diantar, hingga minta diberikan pelayanan di luar akademis.

“Kalau PPDS diberi gaji minimal mereka bisa beli makan sendiri. Atau ketika anak sakit, bayangkan peserta PPDS rentang usai 27 sampai 35 tahun, mereka harusnya udah punya gaji di usia itu dan berkeluarga. Bayangkan kalau anaknya sakit keluarganya sakit tidak ada gaji sama sekali, bagaimana selama ini mereka menghidupi diri sendiri,” tutur dr Tommy dalam Media Briefing mengenai Bullying PPDS bersama PB IDI & JDN IDI, Rabu (21/8/2024).

Dokter Tommy menuturkan, luar negeri seperti Malaysia, peserta PPDS digaji senilai Rp15 juta. Sementara itu saat pengalamannya training di Singapura, dr Tommy digaji senilai 2.650 Dollar Singapura atau kurang lebih Rp31,4 juta. Sedangkan di Indonesia peserta PPDS tidak digaji sama sekali.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya