Hubungan Seksual Sesama Jenis Jadi Salah Satu Sumber Penularan Mpox, Ini Penjelasannya

Wiwie Heriyani, Jurnalis
Senin 19 Agustus 2024 20:00 WIB
Sumber penularan Mpox. (Foto: Freepik.com)
Share :

KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) RI mengungkapkan perilaku berhubungan seksual sesama jenis menjadi salah satu sumber penularan penyakit Mpox.

Plh. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI dr. Yudhi Pramono, mengatakan, Mpox juga ditularkan melalui kontak langsung dengan ruam bernanah di kulit.

"Orang yang berhubungan seks dengan banyak pasangan dan berganti-ganti berisiko tinggi tertular Mpox. Kelompok risiko utama adalah laki-laki yang melakukan seks dengan sejenis," ujar dr. Yudhi, dalam jumpa pers secara daring, baru-baru ini.

Tercatat data kasus konformasi Monkeypox (Mpox) terbaru di Indonesia hingga Sabtu (17/8/2024), yakni terdapat 88 kasus konfirmasi. Secara rinci, kasus tersebar di DKI Jakarta sebanyak 59 kasus konfirmasi, Jawa Barat 13 kasus konfirmasi, Banten sembilan konfirmasi, Jawa Timur tiga konfirmasi, Daerah Istimewa Yogyakarta tiga konfirmasi, dan Kepulauan Riau satu konfirmasi.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 87 kasus telah dinyatakan sembuh. Jika dilihat tren mingguan kasus konfirmasi Mpox di Indonesia dari 2022 hingga 2024, periode dengan kasus terbanyak terjadi pada Oktober 2023.

Dokter Yudhi Pramono mengatakan, dari 88 kasus yang dikonfirmasi, sebanyak 54 kasus memenuhi kriteria untuk dilakukan whole genome sequencing (WGS) guna mengetahui varian virusnya.

"Dari 54 kasus ini seluruhnya varian Clade IIB. Clade II ini mayoritas menyebarkan wabah Mpox pada 2022 hingga saat ini dengan fatalitas lebih rendah dan ditularkan sebagian besar dari kontak seksual," ujar dr. Yudhi.

Terdapat dua Clade Mpox virus, yakni Clade I berasal dari Afrika Tengah (Congo Basin) dengan subclade 1a. Subclade 1a ini memiliki case fatality rate (CFR) lebih tinggi daripada clade lain dan ditularkan melalui beberapa mode transmisi. Sementara itu, subclade 1b ditularkan sebagian besar dari kontak seksual dengan CFR 11 persen.

Berbeda dengan Clade I, Clade II berasal dari di Afrika Barat dengan subclade IIa dan IIb dengan CFR 3,6 persen. Clade II memiliki CFR rendah dengan kasus sebagian besar berasal dari kontak seksual pada saat wabah pada 2022.

Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI), Dr. dr. Prasetyadi Mawardi, SPKK(K) mengatakan, varian Mpox Clade I, baik 1a maupun 1b, belum terdeteksi di Indonesia. Sejak 2022 hingga saat ini, varian yang ditemukan di Indonesia adalah varian Clade II.

"Clade I memang menurut refleksi angka fatalitas rate nya relatif lebih tinggi dibanding Clade II, terus kemudian varian ini biasanya disebabkan oleh close contact (kontak erat), tidak melulu seksual kontak," ucapnya.

Karena Mpox terutama menyerang kulit, dr. Prasetyadi mengimbau kepada siapa pun yang dicurigai terinfeksi Mpox dan muncul gejala untuk tidak melakukan manipulasi pada lesi yang ada di kulit seperti memencet, dan menggaruk, serta sebaiknya membiarkan lesi tersebut.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya