CAIRAN roculax tengah menjadi perbincangan masyarakat usai viralnya kasus mahasiswi Kedokteran Universitas Diponegoro (UNDIP). Dikabarkan perempuan bernama dr. Aulia Risma Lestari, seorang dokter (Program Pendidikan Dokter Spesialis) PPDS menyuntikan cairan Roculax ke dalam tubuhnya.
Sekadar informasi, Roculax adalah nama dagang untuk rocuronium bromide, sejenis obat pelemas otot yang sering digunakan dalam prosedur medis. Merangkum dari MayoClinic, Jumat (16/8/2024) menjelaskan bahwa, Roculax digunakan bersama dengan obat anestesi umum. Terutama untuk intubasi sekuensi cepat dan intubasi trakea rutin.
Obat ini juga berperan penting dalam membantu mengendurkan otot selama operasi atau ketika pasien memerlukan ventilasi mekanis. Karena efeknya yang kuat, mengenal penggunaan dan resiko Roculax menjadi sangat penting untuk diketahui.
Cairan Roculax
Berdasarkan ketentuan dari penggunaan, obat tersebut hanya boleh diberikan oleh dokter atau profesional kesehatan terlatih lainnya. Obat ini tersedia dalam bentuk larutan yang disuntikkan ke dalam pembuluh darah. Meskipun bermanfaat dalam prosedur medis yang rumit, penggunaan Roculax harus dilakukan dengan sangat hati-hati.
Salah satu risiko utamanya adalah kemungkinan terjadinya reaksi alergi serius yang disebut anafilaksis, yang dapat mengancam jiwa. Reaksi ini memerlukan perhatian medis segera, terutama jika muncul gejala seperti ruam, gatal, kesulitan bernapas, atau pembengkakan pada tangan, wajah, atau mulut.
Selain itu, Roculax juga berpotensi menimbulkan efek samping lainnya, terutama jika digunakan dalam jangka waktu lama atau bersamaan dengan obat-obatan lain seperti steroid. Efek samping ini dapat mencakup kelemahan otot ekstrem atau berkelanjutan, yang dikenal sebagai miopati.
Penggunaan Roculax juga perlu dipantau dengan ketat pada pasien dengan kondisi medis tertentu seperti masalah sirkulasi darah, penyakit jantung, atau gangguan neuromuskular, karena dapat memperburuk kondisi tersebut.
Adapun efek samping langka yang terjadi apabila menggunakan rocuronium bromide antara lain:
1. Batuk
2. Kesulitan bernapas
3. Pusing
4. Pingsan
5. Detak jantung cepat, lambat, atau tidak teratur
6. Pernapasan yang berisik
7. Bengkak di tempat suntikan
8. Sesak di dada