Usut punya usut, kebaya Kutubaru yang dikenakan Puan memiliki filosofi tersendiri. Rancangan kebaya tersebut terinspirasi dari sebuah optimisme, bahwa setiap insan adalah ‘emas’.
Penampilan Puan juga semakin elegan dengan kain batik tulis dan buketan berwarna hitam dengan perpaduan detail motif sulur berwarna emas yang tampak senada dengan warna kebaya yang ia kenakan.
Kain batik tulis dan buketan melambangkan keindahan dan proses yang bertumbuh. Dengan aksen motif kawung pada bagian pinggir kain. Motif Kawung menjadi simbol kemurnian, kebaikan dan persatuan. Penampilan Puan makin terlihat elegan dengan tatanan rambut sanggul khas perempuan Jawa.
(Martin Bagya Kertiyasa)