Terdapat dua sisi makam tersebut, terdapat batu nisan dengan ukuran cukup besar ditutup dengan kain sehingga tak nampak tulisannya.
"Kalau ditanya kenapa namanya makam Keramat Panjang itu, memang sejarahnya katanya beliau itu tinggi sekali beda jauhlah sama masyarakat sekitar sini. Kalau nama keramat itu, karena kampung ini namanya Kampung Keramat. Dari situ akhirnya disebut Makam Keramat Panjang," paparnya.
Mereka yang datang berziarah ke makam ini rata-rata berwasilah dengan cara membacakan tahlil. Ketika mereka melakukan tahlil, mereka akan duduk menghadap ke makam, sambil membuka tudung dan berdoa ke arah batu nisan.
Makam Keramat Panjang sebelumnya sempat direncanakan menjadi salah satu destinasi wisata religi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang. Namun, pihak juru kunci dan warga sekitar tidak mengizinkan. Dikhawatirkan akan ada permasalahan sensitif di kemudian hari, manakala nantinya malah mengarah pada komersialisasi.
(Rizka Diputra)