JADWAL operasional Monumen Nasional (Monas) menurut rencana akan diperpanjang hingga malam hari pukul 22.00 WIB khusus di akhir pekan, yakni hari Sabtu dan Minggu.
Pengelola Monas memertimbangkan perpanjangan jam operasional Monas hingga malam hari menyusul keluhan warganet terkait waktu operasional yang hingga pukul 16.00 WIB.
Padahal sebelum pandemi Covid-19, Monas masih buka sampai pukul 22.00 WIB. Imbas pandemi itulah memaksa pengelola membatasi jam buka Monas sampai pukul 16.00 WIB demi alasan keamanan dan kenyamanan.
"Kami berharap dalam waktu dekat, Monas dapat dibuka hingga pukul 22.00 WIB, khusus pada hari Sabtu dan Minggu. Sehingga masyarakat dapat menikmati keindahan Monas pada malam hari dengan aman dan nyaman," ungkap Kepala Unit Pengelola Kawasan (UPK) Monas, Isa Sanuri dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 28 Juli 2024.
Meski demikian, belum diketahui pasti kapan aturan jam operasional baru itu akan mulai diterapkan.
"Masih dalam analisis kami, untuk memperpanjang jam kunjungan hingga pukul 22.00 WIB pada Sabtu dan Minggu. Tentunya prioritas kami keamanan dan kenyamanan pengunjung," tuturnya.
Tentang Monas
Tugu Peringatan Nasional atau kini lebih dikenal Monumen Nasional (Monas) merupakan salah satu landmark Jakarta. Lalu, tahukah Anda fakta-fakta dari Monas?
Melansir Ensiklopedia Jakarta, Monas didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat pada masa revolusi kemerdekaan melawan penjajah Belanda. Monas dibangun untuk memberi inspirasi dan membangkitkan semangat patriotisme generasi saat ini dan mendatang.
Monas ialah monumen sejarah sekaligus monumen nasionalisme bangsa Indonesia. Tugu Monas yang menjulang tinggi ini melambangkan lingga (alu atau antan) yang penuh dimensi khas budaya bangsa Indonesia. Pelataran cawan melambangkan yoni (lumbung), maksudnya alu dan lumbung merupakan alat rumah tangga yang terdapat di hampir setiap rumah penduduk Indonesia.
Monas mulai dibangun pada Agustus1959 di area seluas 80 hektare, dan diarsiteki oleh Soedarsono dan Frederich Silaban, dengan konsultan Ir. Rooseno.
Monumen tersebut diresmikan pada 17 Agustus 1961 oleh Presiden RI Soekarno dan resmi dibuka untuk umum pada tanggal 12 Juli 1975. Keistimewaan bangunan Monas adalah pada bentuk tugunya yang unik. Sebuah batu obeliks yang terbuat dari marmer yang berbentuk lingga-yoni setinggi 137 meter.
Di puncak Monas terdapat cawan yang menopang nyala obor perunggu yang beratnya mencapai 14,5 ton dan dilapisi emas seberat 35 kg. Lidah api atau obor ini sebagai simbol perjuangan rakyat Indonesia yang ingin meraih kemerdekaan.
Pelataran puncak dengan luas 11x11 dapat menampung sebanyak 50 pengunjung. Pada sekeliling badan elevator terdapat tangga darurat yang terbuat dari besi. Dari pelataran puncak Monas, kita dapat menikmati pemandangan dan suasana seluruh penjuru kota Jakarta.
Di pelataran puncak, 17 meter lagi ke atas, terdapat lidah api yang terbuat dari perunggu seberat 14,5 ton, berdiameter 6 meter, dan terdiri dari 77 bagian yang disatukan. Monumen Nasional ini terletak di Jalan Medann Merdeka, Jakarta Pusat.
Kini Monas yang merupakan landmark Jakarta menjadi salah satu tempat wisata di pusat kota yang ramai dikunjungi wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
(Rizka Diputra)