Normalkah Rambut Rontok pada Area Kemaluan? Ini Penjelasannya

Lulu Az Zahra , Jurnalis
Selasa 23 Juli 2024 12:00 WIB
Rambut rontok pada kemaluan. (Foto: Freepik.com)
Share :

RAMBUT rontok pada area kemaluan adalah fenomena umum yang dialami oleh hampir semua orang. Fenomena ini tidak hanya terjadi pada rambut di daerah kemaluan, tetapi juga pada rambut kepala. Proses rontok ini dapat terjadi karena semua rambut di tubuh memiliki siklus hidup yang terdiri dari fase pertumbuhan, fase istirahat, dan fase rontok.

Namun, tidak perlu khawatir jika rambut di sekitar kemaluan atau kepala mengalami kerontokan. Rambut yang rontok akan digantikan dengan rambut yang baru. Proses ini adalah bagian dari siklus alami rambut yang terjadi di seluruh tubuh, termasuk area kemaluan.

Pernyataan tersebut juga diungkapkan oleh dr Tirta dalam unggahan video di akun Instagram pribadi Andi Sugiarto Budiman, seorang konten kreator, Selasa (23/7/2024). Dokter sekaligus influencer dan pengusaha, dr. Tirta Mandira Hudhi mengungkapkan bahwa rambut rontok merupakan hal yang normal.

“Rambut rontok merupakan hal normal. Rontoknya rambut mau dari yang kepala atau yang dibawa alias rambut pada kelamin itu normal. Rambutnya akan digantikan dengan rambut yang lain,” kata dr Tirta.

Bahkan, dr Tirta mengklaim bahwa rambut kemaluan yang tidak mengalami kerontokan merupakan suatu pertanda bahaya. Selain itu, mencukur rambut kemaluan hingga botak juga merupakan praktik yang berbahaya dan harus dihindari.

“Bahaya kalau rambut tersebut ga rontok-rontok. Malah yang bahaya ini dicukur sampai botak. Karena tujuan rambut kemaluan itu adalah untuk mengatur kelembaban dan mengusir bakterial. Terlalu lebat bahaya, botak pun bahaya,” katanya.

Meskipun tidak boleh dicukur habis, dr Tirta menekankan pentingnya merawat rambut kemaluan dengan baik. Tidak hanya rambut kepala yang perlu perawatan, rambut di area kemaluan juga membutuhkan perawatan seperti menggunakan sabun dan kondisioner untuk menjaga kebersihan dan kelembutannya.

“Tetap dirawat dengan baik. Pakai sabun ya kan, pakai kondisioner biar halus, di bersihkan. Masa kamu bolak balik buang air kecil gapernah disabunin ya keproh, gatal gatal,” tuturnya.

Salah satu masalah yang dapat timbul akibat kurangnya perawatan pada rambut kemaluan adalah gatal-gatal yang disebabkan oleh pthirus pubis. Pthirus pubis adalah sejenis kutu yang dapat hidup dan berkembang biak di rambut kemaluan jika area tersebut tidak dirawat dengan baik. Kutu ini dapat menyebabkan rasa gatal yang hebat dan ketidaknyamanan pada kulit di sekitar area kemaluan.

“Ciri khas orang yang tidak pernah merawat rambut kemaluan adalah dia di sela-sela waktu itu sering garuk-garuk, gatelan alias ada yang namanya pthirus pubis. Kalian Google namanya pthirus pubis itu adalah jenis kutu yang bermarkas di rambut kemaluan. Apalagi kalau celana dalamnya bolong gapernah ganti, menjijikan. Dan di bokong juga ada rambut, bahasa jawanya gamblesh,” katanya.

Banyak orang percaya bahwa mencukur rambut kemaluan sampai habis adalah solusi terbaik untuk kebersihan. Namun, dr Tirta menegaskan bahwa hal ini justru dapat menimbulkan masalah baru. Mencukur rambut kemaluan sampai habis dapat menyebabkan jerawat yang disebut folikulitis.

“Ini kita harus mengajarkan bahwa ini bukan hal tabu untuk ditanyakan. Daripada nggak tahu terus dibotaki, karena banyak orang itu rambut kemaluannya dibotaki malah bahaya. Timbul jerawat kadang, namanya folikulitis,” katanya,

Oleh karena itu, penting untuk menjaga kebersihan dan merawat rambut kemaluan dengan baik, tanpa harus mencukurnya sampai habis atau botak. Dengan perawatan yang tepat, kita dapat menghindari masalah kesehatan yang lebih serius dan menjaga kebersihan serta kenyamanan area intim kita.

(Leonardus Selwyn)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya