"Low Dose CT scan Thorax memberikan dosis 1/7 radiasi jika dibandingkan dengan CT scan biasa, tanpa kontras dan hanya memerlukan waktu tiga sampai lima menit untuk pemeriksaannya, sehingga metode ini aman digunakan untuk seseorang yang memiliki risiko tinggi terkena kanker paru,” ujar dr. Sita.
Pemeriksaan ini memungkinkan untuk dilakukannya intervensi dan pengobatan yang lebih efektif, yang pada akhirnya dapat meningkatkan peluang kesembuhan bagi pasien. Selain itu, Low Dose CT scan Thorax juga dapat digunakan untuk deteksi penyakit paru-obstruktif kronis (PPOK), emboli paru, dan pneumonia.
Dengan metode skrining kanker paru seperti Low Dose CT scan Thorax, diharapkan akan ada peningkatan dalam deteksi dini kanker paru dan peluang penyembuhan yang lebih baik bagi mereka yang terkena dampaknya.
Penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya skrining kanker paru dan untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang sesuai, seperti berkonsultasi dengan dokter untuk melakukan skrining secara teratur.
(Leonardus Selwyn)