Skrinning Penyakit Diabetes di Indonesia Masih Lemah, Menkes Bakal Reformasi Sistem Layanan Kesehatan

Syifa Fauziah, Jurnalis
Jum'at 12 Juli 2024 17:00 WIB
Skrining penyakit diabetes di Indonesia masih lemah. (Foto: Freepik.com)
Share :

SAAT ini, diperkirakan 19,5 juta orang hidup dengan diabetes, dan jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjadi 28,6 juta pada 2045. Kondisi kronis ini termasuk dalam tiga besar penyebab kematian di Indonesia, menunjukkan betapa pentingnya penanganan diabetes yang efektif.

Banyak orang dengan diabetes di Indonesia menghadapi tantangan besar dalam mengelola kondisinya karena terbatasnya pengetahuan dan kesadaran tentang penyakit ini serta penanganan yang tepat.

Laporan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) 2020 mengungkapkan bahwa hanya dua juta orang yang didiagnosis dan dirawat di bawah sistem layanan kesehatan nasional Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Hal tersebut tentu sangat memprihatinkan, apalagi berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, diperkirakan 80,6 persen orang dengan diabetes di Indonesia yang telah terdiagnosa dan mendapatkan perawatan, memiliki diabetes yang tidak terkontrol.

Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin mengatakan diabetes merupakan ibu dari segala penyakit. Diabetes yang tidak terkontrol akan menimbulkan komplikasi.

“Saat ini, kita lemah dalam skrining, dan kita perlu mereformasi sistem layanan kesehatan. Jika kita dapat mengidentifikasi dan mengobati diabetes sejak dini, maka biaya perawatan akan lebih murah dan dapat meningkatkan kualitas hidup mereka yang hidup dengan diabetes,” ujar Menkes Budi.

Meski demikian, Menkes Budi mengatakan pihaknya telah mereformasi 10.000 layanan primer untuk penanganan diabetes yang lebih baik. Salah satunya dengan mendukung pihak swasta yang ingin mendorong perubahan pada penyakit kronis yang serius.

Hal itu dilakukan oleh Novo Nordisk Indonesia dan Bio Farma, melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) untuk bekerja sama dalam proses produksi obat diabetes di Indonesia.

Dengan menggabungkan keahlian kedua perusahaan, bertujuan mendukung pemerintah Indonesia dalam menyediakan obat-obatan diabetes yang penting. Kolaborasi ini selaras dengan agenda resiliensi layanan kesehatan yang dicanangkan pemerintah.

“Kami telah mereformasi 10.000 layanan primer untuk penanganan diabetes yang lebih baik. Kolaborasi antara Novo Nordisk Indonesia dan Bio Farma ini bertujuan untuk menyelamatkan lebih banyak nyawa masyarakat Indonesia,” ujar Menkes Budi.

(Leonardus Selwyn)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya