BAKTERI pemakan manusia tengah merebak di Jepang. Kasusnya meningkat pesat, total kasus yang dilaporkan telah mencapai 997, dengan 77 orang dinyatakan meninggal dunia.
Bakteri pemakan daging yang dimaksud adalah streptokokus grup A (GAS) yang memiliki komplikasi parah hingga menyebabkan sindrom syok toksik streptokokus (STSS). Nah, STSS ini yang tergolong mematikan.
Menurut laporan Healthline, potensi mematikan dari penyakit ini bisa melebihi 30 persen. Parahnya, penyebaran bakteri ini antara orang ke orang sangat mudah, dan anak-anak menjadi kelompok paling rentan. Lebih lanjut, laporan Hindustan Times menyatakan bahwa bakteri pemakan daging ini sangat cepat memperparah kondisi kesehatan pasiennya.
"Hanya butuh 48 jam setelah tubuh terinfeksi, pasien dapat meninggal dunia," tulis laporan itu, dikutip MNC Portal, Senin (24/6/2024).
Gejala paling umum dari infeksi STSS adalah demam tinggi yang disertai radang tenggorokan. Nahasnya, infeksi tersebut dapat berkembang dengan sangat cepat menjadi kondisi darurat yang mengancam nyawa.
"Kondisi darurat yang dimaksud itu adalah gejala syok toksik dan kegagalan organ dalam beberapa hari setelah infeksi terjadi," tulis laporan itu.
Bahkan, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengeluarkan pernyataan bahwa sekalipun pasien STSS mendapat pengobatan, infeksi tetap bersifat mematikan.
"Dari 10 orang dengan infeksi STSS, sebanyak 3 orang akan meninggal akibat infeksi tersebut," kata CDC.
(Leonardus Selwyn)