Stetoskop AI Permudah Diagnosis Penyakit, Sudah Digunakan di Indonesia?

Wiwie Heriyani, Jurnalis
Rabu 19 Juni 2024 01:00 WIB
Stetoskop dengan fitur AI. (Foto: Freepik.com)
Share :

Transformasi kesehatan ini menyasar dengan penyediaan alat-alat canggih, pengembangan obat, administrasi, diagnosis, pengobatan, dan perawatan pasien. Potensi alat berteknologi AI tersebut diharapkan meningkatkan akses terhadap layanan, mengatasi kekurangan tenaga kerja, dan mengurangi biaya sistem kesehatan.

Namun, keberhasilan AI bergantung pada tata kelola, kesetaraan, data, peraturan, kebijakan, dan lainnya. Pesatnya pertumbuhan AI menggarisbawahi kebutuhan mendesak yang akan mendorong kolaborasi untuk memanfaatkan AI di dunia kesehatan sekaligus memastikan keadilan dan inklusi, serta perlindungan hak asasi manusia dan privasi.

Pada panduan yang terbit 27 Mei 2024 berjudul, Artificial Intelligence for Health, WHO mendukung negara-negara untuk membangun ekosistem AI yang aman dan adil di bidang kesehatan. Serta, memfasilitasi berbagi pengetahuan dengan memberikan lokakarya juga pengarahan untuk mendukung implementasi ekosistem AI.

WHO berkolaborasi dengan para ahli dan pemangku kepentingan dalam bidang kesehatan untuk memfasilitasi penggunaan AI di bidang kesehatan. WHO pun menawarkan tools untuk memandu pengambil keputusan dalam mempertimbangkan manfaat dan risiko penerapan AI.

(Leonardus Selwyn)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya