Mengenal 5 Tradisi Unik Suku Mbojo di Bima NTB, Nomor 2 Pakai Sarung seperti Mukena

Janila Pinta, Jurnalis
Jum'at 14 Juni 2024 10:32 WIB
Rimpu, pakaian tradisional wanita Suku Mbojo, Bima mirip dengan mukena (Foto: Instagram/@cipos_photograph)
Share :

INDONESIA memiliki banyak suku yang tersebar di seluruh wilayahnya. Pada suku-suku tersebut memiliki tradisi dan budaya warisan leluhur yang masih dipertahankan hingga kini.

Salah satu suku yang memegang teguh tradisinya yaitu Suku Mbojo di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Suku Mbojo ialah kelompok etnis yang mendiami Pulau Sumbawa bagian Timur. Sebagai informasi, istilah ‘Mbojo’ digunakan untuk menyebut kata ‘Bima’. 

Suku Mbojo sendiri memiliki tradisi unik yang tetap lestari di tengah arus modernisasi saat ini. Berikut Okezone rangkumkan lima tradisi unik Suku Mbojo di Bima, NTB yang mungkin belum pernah Anda dengar sebelumnya.

1. Tenun Tembe Nggoli
Tenun merupakan salah satu teknik pembuatan kain yang sangat mendarah daging bagi masyarakat Suku Mbojo. Keahlian menenun diturunkan secara turun-menurun kepada anak-anak Suku Mbojo, terutama anak perempuan. 

Dari keahlian tersebut, terciptalah kain tenun sarung tradisional bernama Tembe Nggoli. Kain tersebut memiliki ciri khas warna yang cerah dan motif yang beragam. 

(Foto: Instagram/@rimpu_bima)

2. Rimpu
Kain tenun sarung Tembe Nggoli biasanya digunakan oleh masyarakat Suku Mbojo dalam tradisi Rimpu. Tradisi tersebut konon sudah ada sejak zaman Kesultanan Bima, yang merupakan simbol pengaruh Islam. 

Dalam tradisi ini, para wanita Suku Mbojo menggunakan dua lembar sarung, di mana satu sarung digunakan untuk bagian atas tubuh dan hanya menyisakan area wajah yang terbuka, sedangkan kain yang lain digunakan untuk bagian tubuh bawah. Sekilas pemakaian Tembe Nggoli dalam tradisi Rimpu mirip seperti penggunaan mukena. 

3. Ampa Fare
Ampa Fare berasal dari kata Ampa yang berarti mengangkat dan Fare yang berarti padi. Jadi Ampa Fare adalah tradisi mengangkat padi atau menyimpan hasil panen ke lumbung atau Uma Lengge. 

Masyarakat Suku Mbojo biasanya melakukan tradisi ini secara gotong royong. Tradisi yang sudah dilakukan sejak  abad ke-8 ini memiliki makna doa dan ungkapan rasa syukur atas panen yang melimpah. 

 

4. Mbolo Weki
Selanjutnya ada tradisi Mbolo Weki yakni musyawarah di lingkungan keluarga atau kegiatan berkumpul bersama keluarga dengan tujuan mempererat hubungan. 

Biasanya tradisi ini dilakukan saat mempersiapkan acara penting, misalnya pernikahan. Dalam tradisi ini biasanya akan ada perwakilan keluarga yang memberikan sumbangan berupa uang. 

(Foto: Travel Natic)

5. Peta Kapanca
Terakhir adalah tradisi Peta Kapanca yakni sebuah ritual khusus untuk calon pengantin wanita sebelum menikah. Suku Mbojo melakukan tradisi ini dengan filosofi sebentar lagi akan menjadi istri. 

Tradisi ini dilakukan dengan menghaluskan daun pacar lalu ditempelkan di telapak tangan calon pengantin wanita secara bergilir oleh ibu-ibu pemuka adat, tokoh masyarakat dan tokoh agama. 

(Rizka Diputra)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Telusuri berita Women lainnya