Mengenal Suku Togutil, Kelompok Etnis Primitif Penghuni Belantara Halmahera

Janila Pinta, Jurnalis
Senin 27 Mei 2024 12:10 WIB
Suku Togutil, kelompok etnis primitif penghuni pedalaman hutan Halmahera, Maluku Utara (Foto: Pinterest/Fahmi DJ)
Share :

JAGAT maya belum lama ini dihebohkan oleh video yang memperlihatkan tiga orang Suku Togutil menghampiri lokasi pekerja tambang.

Kedatangan suku primitif di pedalaman Halmahera, Maluku Utara inipun disambut hangat para pekerja di sana hingga kemudian diajak makan bersama di sebuah tenda.

Bicara soal Togutil, mungkin belum banyak orang tahu apa dan dari mana suku ini berasal. Bagaimana tidak? etnis yang mendiami pedalaman hutan Halmahera, Maluku Utara ini terbilang masih primitif dan hidup nomaden.

Suku Togutil atau biasa disebut juga Suku Tobelo Dalam ialah kelompok etnis yang mendiami hutan-hutan secara nomaden di sekitar hutan Totodoku, Tukur-Tukur, Lolobata, Kobekulo dan Buli yang termasuk dalam Taman Nasional Aketajawe-Lolobata, Halmahera, Maluku Utara.

Kehidupan mereka sangat bergantung pada keberadaan hutan dan bermukim secara berkelompok di sekitar aliran sungai.

Masyarakat Togutil sebenarnya tidak mengakui sebutan 'Togutil' karena memiliki makna yang negatif yaitu terbelakang atau primitif.

(Foto: Instagram/@wrongarea)

Suku ini dulunya meyakini adanya kekuatan dan kekuasaan tertinggi yaitu Jou Ma Dutu. Oleh karena itu mereka sangat memelihara alam.

Melansir jurnal radenfatah.ac.id, hutan adalah rumah bagi Suku Togutil, sehingga pohon dianggap sebagai sumber kelahiran generasi baru.

Bahkan, beberapa kelompok masyarakat di daerah Baborino, Kecamatan Maba Halmahera Timur, menggunakan pohon sebagai lambang kelahiran seorang bayi. Ketika seorang bayi lahir, maka salah satu anggota keluarga harus menanam pohon baru.

Suku Togutil mengandalkan hasil alam untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seperti meramu sagu, berburu babi dan rusa, mencari ikan di sungai, dan berkebun.

Masyarakat Togutil menganut sistem patriarki. Kepemimpinan dalam masyarakat Togutil dipegang oleh seorang lelaki senior yang disebut 'Dimono'. 'Dimono' ini harus kuat, berpengalaman, bijaksana, dan menguasai adat serta kesejahteraan masyarakat.

Mereka juga mengenal tokoh 'Kapitan' yang berperan sebagai kepala perang jika ada ancaman dari musuh.

Suku yang dikenal sangat tertutup ini mempunyai tingkat kewaspadaan yang tinggi. Mereka cenderung curiga terhadap orang asing dan menganggapnya sebagai ancaman.

(Foto: Instagram/@lilputi)

Jika merasa terancam, mereka melakukan penyerangan yang berakibat fatal bahkan sampai menelan korban jiwa.

Namun seiring berjalannya waktu, Suku Togutil kini mulai mengikuti perkembangan zaman dan sudah ada yang tinggal di luar hutan.

Terbukti dari video yang beredar tersebut, di mana sebagian masyarakat Suku Togutil sudah mau membaur dengan masyarakat lokal di sekitar hutan Halmahera.

(Rizka Diputra)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya