Kemenparekraf dan KBRI Seoul Gelar Pertemuan Diaspora Dukung Indonesia Spice Up The World

KEMENTERIAN Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), berkolaborasi dengan KBRI Seoul sukses menyelenggarakan pertemuan diaspora dan Key Opinion Leader (KOL), di Restoran Nusantaraku, Seoul, Korea Selatan, sebagai upaya mendukung program Indonesia Spice Up The World (ISUTW).

Pertemuan ini dihadiri lebih dari 30 peserta, antara lain KOL Jiyun (@unniefromseoul), Vlogger dan Blogger MOFA Supporters (MOFArang), serta diaspora restoran Indonesia di Seoul.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi pertemuan diaspora dan Key Opinion Leader (KOL) dalam mendukung program lISUTW.

(Foto: dok. Kemenparekraf)

Ia mengajak para diaspora untuk dapat mengembangkan dan menguatkan posisi restoran Indonesia di luar negeri sehingga meningkatkan citra baik industri kuliner Indonesia di dunia dan sebagai gastrodiplomasi restoran.

Serta mengajak KOL dan diaspora Korea Selatan untuk mempromosikan pariwisata dan kuliner Indonesia di kancah Internasional.

“Kami berharap Bapak/Ibu diaspora, serta rekan-rekan KOL dapat menjadi duta Indonesia mempromosikan kuliner tanah air dan brand pariwisata Wonderful Indonesia di kancah global,” ujar Sandi dalam pernyataannya di Jakarta, mengutip laman Kemenparekraf.

Kegiatan kolaborasi tersebut terdiri dari diseminasi sarana promosi Wonderful Indonesia, aktivasi sarana promosi Wonderful Indonesia, dan publikasi restoran pada media digital Wonderful Indonesia.

Sementara, Direktur Komunikasi Pemasaran Kemenparekraf, Titus Haridjati, menyampaikan bahwa Kemenparekraf siap berkolaborasi dengan KBRI Seoul dalam menyukseskan program ISUTW.

“Kami siap berkolaborasi dengan KBRI Seoul mendukung program ISUTW, khususnya dalam rangka mempromosikan kuliner Indonesia serta meningkatkan brand awareness Wonderful Indonesia pada pasar Korea Selatan,” kata Titus.

(Foto: dok. Kemenparekraf)

Restoran Nusantaraku merupakan restoran halal Indonesia pertama yang didirikan di Hongdae Seoul oleh sepasang suami istri korea dan Indonesia pada 27 November 2023. Berawal karena susahnya mencari restoran halal dan banyaknya masyarakat yang belum tahu tentang Indonesia, khususnya makanan-makanan Indonesia.

(Rizka Diputra)