Lakpa Sherpa mengatakan bahwa Everest berada dalam kondisi yang cukup ricuh setelah tim sherpa setempat membuka jalur menuju puncak pada Sabtu lalu.
Keadaan semakin memburuk sejak Senin sore karena angin kencang menghantam gunung tersebut, mengutip ExplorersWeb.
Kondisi angin yang tidak mendukung menyebabkan beberapa pendaki memilih mundur meskipun masih banyak juga dari mereka yang berhasil mencapai puncak ketika itu. Beberapa tim terkait pun memperkirakan bahwa kendala cuaca ini akan cukup panjang.
(Foto: Reuters)
Kasus hilangnya dua pendaki Mongolia ini memungkinkan mengundang kembali perdebatan terkait keselamatan di Everest.
Pendaki diharuskan menggunakan reflektor radar Recco, tetapi perangkat tersebut tidak berguna saat melakukan pencarian dengan berjalan di area yang luas.
Sementara itu, Camp 4 yang berada jauh di atas batas ketinggian helikopter sehingga tidak memungkinkan melakukan pencarian udara. Selain itu, tidak dapat dipastikan juga apakah masing-masing pendaki membawa sistem pelacakan berbasis GPS.
(Rizka Diputra)