BELUM lama ini overtourism di Bali menjadi sorotan tajam. Bukan hanya dari kalangan pelancong lokal, namun tak sedikit turis asing yang juga mulai mengeluhkan kepadatan wisatawan di sana. Salah satu kawasan di Bali yang dianggap telah mengalami overtourism ialah Bali Selatan.
Padahal, dalam waktu dekat, wilayah tersebut sendiri akan menjadi lokasi utama penyelanggaraan event besar World Water Forum (WWF) ke-10 edisi 2024.
Menanggapi hal ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memastikan bahwa pemerintah daerah sudah menyiapkan segala antisipasi.
Salah satunya, dengan menyiapkan agenda wisata yang nantinya akan direkomendasikan untuk para delegasi WWF, agar mereka tidak terpusat di kawasan Bali Selatan saja.
"Pemda sudah bagus ya, dia sudah punya bikin travel pattern untuk wilayah-wilayah lain, kita Kemenparekraf tentu mendukung itu dan kita yang harus bertugas memasarkan itu semua supaya orang terinfo ada apa saja, ada pilihan apa saja ketika dia (para delegasi) hadir di sana," ungkap Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama, Nia Niscaya, di The Weekly Brief with Sandi Uno (WBSU), di Kantor Kemenparekraf, Jakarta, Senin (29/4/2024).
Menurutnya, hal tersebut bisa dikondisikan selama para delegasi tergabung dalam sebuah konferensi sehingga jadi lebih mudah diarahkan sehingga tidak terpusat di wilayah Bali Selatan saja.
Namun, dirinya menilai salah satu tantangannya adalah pihaknya tidak bisa menerapkan dan merealisasikan rencana agenda wisata tersebut jika para delegasi justru memilih ke beberapa wilayah lain, sehingga mereka tersebar.
“Kalau di dalam konferensi sih biasanya lebih mudah kan tertata, tapi begitu dia menyebar. Nah ini kan tantangannya,” ungkapnya.