Dalam melayani nasabah, Wawan terus menerapkan pelayanan terbaik seperti dilakukan di bank. Dia juga selalu meminta nasabah menyerahkan uang dahulu baru kemudian dilayani transaksinya. Hal itu dia lakukan untuk menjaga keamanan.
Untuk itu, dia pun berpesan kepada Agen BRILink baru untuk menerapkan hal serupa.
“Teliti kalau melayani transaksi. Jangan kelebihan satu angka nolnya. Terus juga jangan sering tutup, agar pelanggan nyaman. Biayanya juga jangan mahal-mahal,” katanya.
QRIS Antisipasi Peredaran Uang Palsu
BRI Kantor Cabang Jakarta Tanjung Priok terus mendorong para Agen BRILink juga memanfaatkan penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Pasalnya, banyak manfaat yang didapatkan.
Manfaatnya dari QRIS, terutama meminimalisir ada uang cash dan mencegah peredaran uang palsu.
“Kita wajibkan semua nasabah dikasih QRIS BRI. Itu free, tidak ada biaya. Tujuannya untuk meminimalisir uang cash,” ucap Bayu Adityo, Pimpinan Cabang BRI Kantor Cabang Jakarta Tanjung Priok kepada Okezone.com di kantornya, Jalan Yos Sudarso No 1, Jakarta Utara, belum lama ini.
Bayu Adityo, Pimpinan Cabang BRI KC Jakarta Tanjung Priok. (Foto: Tuty Ocktaviany)
Kalau ada uang tunai, kata Bayu, sangat riskan. QRIS juga mengantisipasi adanya peredaran uang palsu.
Meski QRIS tanpa biaya, namun implementasinya masih ada nasabah yang menolak. Mereka khawatir uangnya lama masuk, kenyataannya tidak demikian.
“Itulah tantangan kami untuk terus mengedukasi nasabah, agar paham terkait penggunaan QRIS. Mereka menolak karena merasa tidak pegang yang, hasil dagangan tidak kelihatan,” ujarnya.
Mengutip dari laman Bank BRI, Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS adalah standarisasi pembayaran menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia, agar proses transaksi dengan QR Code menjadi lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.