BARU-baru ini muncul imbauan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terkait dengan batasan maksimal kehamilan yaitu di usia 35 tahun.
Bukan tanpa alasan, ternyata imbauan tersebut untuk menghindari risiko-risiko kehamilan yang dikhawatirkan dapat berdampak pada kesehatan ibu dan juga janin yang dikandung.
BACA JUGA:
Menurut Kepala BKKBN, Dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K), waktu yang optimal untuk perempuan merencanakan kehamilan berada di usia 32 tahun. Setelahnya, tubuh akan mengalami proses penuaan yang berdampak juga pada kesehatan.
BACA JUGA:
“Puncak kejayaan di usia 32 tahun dan setelahnya akan terjadi proses menua. Maka kami sarankan untuk tidak hamil lagi di usia 35 tahun ke atas, kalau tidak terpaksa,” jelas dr. Hasto kepada MNC Portal Indonesia melalui pesan singkat, Kamis (28/3/2024)
“Terpaksa itu contohnya kalau belum punya anak,” sambungnya.
Selain itu, dr. Hasto mengungkap bahwa secara biologis, semakin muda usia perempuan maka akan semakin besar juga tingkat kesuburannya. Bahkan pada saat wanita lahir, cadangan telur yang ada di tubuh bisa sebanyak 300 ribu hingga 700 ribu.
Akan tetapi, kehamilan terlalu muda jika tidak dipersiapkan dengan matang dan baik juga bisa memicu berbagai dampak kesehatan. Oleh karenanya, disarankan untuk merencanakan kehamilan di 20 sampai dengan 35 tahun sebagai batas maksimal usia optimal kehamilan.
“Secara biologis juga bisa dilihat, perempuan pada saat lahir itu potensi kesuburannya tinggi. Pada saat lahir itu cadangan telurnya besar ya hampir 300 atau bahkan 700 ribu, kemudian setelah bertambah usia akan semakin menurun,” jelas dr. Hasto lagi
Ia kemudian juga menjelaskan tubuh wanita akan mengalami penurunan kesuburan setelah usia 35 tahun. Bahkan, berdasarkan dari beberapa penelitian, wanita mengalami akhir masa kesuburannya di usia 40 tahun.
“Setelah 35 tahun itu mengalami decreased fertility atau penurunan fertilitas. Bahkan di usia 40 tahunan itu udah the end of fertility atau akhir kesuburannya. Pada usia 35 tahun itu sudah sangat rendah ya sel telurnya, sekitar sepuluh persen kemampuan fertilitasnya,” kata dr. Hasto.
Apabila wanita yang usianya di atas 35 tahun dan ingin merencanakan kehamilan, maka sebaiknya program kehamilan tersebut atas saran dan juga pengawasan dari dokter.
Selain itu, sangat penting untuk memeriksa kesehatan tubuh mulai dari gula darah, tensi darah, dan lain-lain sebelum merencanakan kehamilan. Hal ini bertujuan agar kehamilan di usia yang tidak lagi muda bisa tetap aman bagi ibu dan janin.
“Usia di bawah 40 masih boleh hamil, hanya kalau di atas 35 tentu di bawah pengawasan dokter. Ada baiknya sebelum hamil periksa dulu seperti gula darah, tensi, dan lab lainnya yang disarankan dokter,” tutupnya.
(Rizky Pradita Ananda)