SELAMA enam tahun terakhir, lebih dari 1,8 juta anak Indonesia tidak mendapat Imunisasi Rutin Lengkap, tepatnya dari 2018 hingga 2023. Akibatnya, beragam kasus dan Kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) terjadi di beberapa daerah sepanjang 2023.
Menurut Direktur Pengelolaan Imunisasi, Prima Yosephine mengatakan pada 2023 banyak kasus dan KLB PD3I yang terjadi seperti campak rubella, KLB difteri, polio, tetanus, dan pertusis atau batuk.
“Pada tahun 2023 banyak kasus dan KLB PD3I yaitu campak rubella sebanyak 136 kasus, KLB difteri 103 kasus, kasus polio 8 kasus, kasus tetanus 14 kasus, dan pertusis atau batuk 100 hari sebanyak 149 kasus,” kata Prima Yosephine, dikutip dalam keterangan resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kamis (21/3/2024).
Atas kejadian itu, Prima mengaku dirinya mengalami kekhawatiran terhadap situasi seperti ini. Apalagi, mengingat adanya agenda imunisasi global seperti Eradikasi Polio dan Campak Rubella pada 2026 membuatnya merasa hal itu tidak akan tercapai.
Menurut temuan UNICEF dan AC Nielsen pada kuartal kedua 2023, sekitar 38 Persen orangtua enggan melakukan imunisasi karena takut terhadap imunisasi ganda atau lebih dari satu suntikan. Sedangkan sekitar 12 Persen mengaku khawatir terhadap efek samping vaksin.
Oleh karena itulah kebanyakan dari masyarakat menolak untuk memberikan anaknya imunisasi ganda atau lebih dari satu suntikan.
“Imunisasi ganda sudah terjadi di banyak negara dan ini cukup aman. Sebenarnya mereka ini tidak maunya bukan karena sudah punya pengalaman sendiri, tetapi karena dengar dari orang lain,” ucapnya.
Maka dari itu, Prima mengatakan salah satu upaya yang dapat dilakukan sebagai penguatan strategi imunisasi rutin adalah memperkuat sisi suplai termasuk kesiapan vaksin dan logistik, kesiapan wilayah, imunisasi kejar, imunisasi tambahan masal (ORI), kualitas tenaga kesehatan serta pencatatan dan pelaporan.
Selain itu, penguatan juga perlu dilakukan dari sisi permintaan dengan aktif melakukan sosialisasi dan edukasi, pemberdayaan masyarakat dan pelibatan lintas sektor.
(Leonardus Selwyn)