Paparkan Tren Pariwisata 2024, Sandiaga Uno: Revenge Travel Menurun Drastis

Syifa Fauziah, Jurnalis
Senin 18 Maret 2024 17:28 WIB
Menparekraf RI, Sandiaga Salahuddin Uno (Foto: dok. Kemenparekraf)
Share :

TREN pariwisata terus mengalami perubahan pascapandemi Covid-19. Kabar baiknya, tren pariwisata 2024 dipercaya menjadi momentum kebangkitan bagi seluruh sektor pariwisata.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno membeberkan tren pariwisata di 2024 berdasarkan data dari ITB Berlin Convention. Di tahun 2024, fenomena revenge travel menurut drastis.

“Tidak ada lagi revenge travel seperti tahun-tahun sebelumnya. Jadi, kalau kemarin sempat terkena pandemi dan akhirnya banyak yang 'balas dendam' untuk travel di 2022-2023, dan tahun ini sudah menurun drastis. Hal itu juga (berhubungan) isu terkait geopolitik, perlambatan ekonomi, inflasi dan ada juga ada isu staff shortage. Staff shortage baru selesai 2025 dan itu target ke puluhan industri parwisata,” kata Sandi dalam acara The Weekly Brief with Sandi Uno (WBSU), Senin (18/3/2024).

Sementara itu, dari sisi teknologi behavior disebutkan sebanyak 38 persen wisatawan global berencana melakukan perjalanan wisata yang konsepnya ones in lifetime atau sekali seumur hidup di 2024.

“77 persen wisatawan global melakukan planning, booking, dan dreaming secara digital. Jadi, mereka sekarang terfasilitas dengan digital tourism atau kita sebuat digitalisasi yang berdampak pada keputusan wisatawan untuk pergi ke mana,” terangnya.

Geliat teknologi di industri pariwisata ini, menurut Sandi jelas sangat berpengaruh dan meningkat.

“48 persen wisatawan mencari tiket pesawat di mobile phone, 47 persen wisatawan melakukan perbandingan penerbangan, 40 persen melakukan pemesanan melalui mobile phone, dan 22 persen sudah melaukan chatbot dalam perencanaan wisata dan ini luar biasa sekali,” bebernya.

Lebih lanjut mantan Wagub DKI Jakarta ini menjelaskan, calon wisatawan menjadikan media sosial sebagai inspirasi utama melihat wisata global lewat YouTube. Data tersebut mencapai 40 persen.

“35 persen dari mulut ke mulut dan 33 persen dari IG,” sambungnya.

Sementara itu, untuk tren wisata kuliner jadi top activity terutama kuliner lokal sebesar 46 persen, 42 persen jalan-jalan dan lihat-lihat, dan 40 persen ke daerah wisata ke pantai.

“Beberapa tren aktivitas dan tour dan attraction, Asia semakin berkembang. Mereka akan datang dalam small grup, lebih banyak mengarah pada outdoor activity travel localy dan mendapatkan pengalaman yang baik,” pungkasnya.

(Rizka Diputra)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya