DALAM menyambut hari raya Nyepi Tahun Baru Saka 1946, pengelola Candi Prambanan menutup kawasan candi untuk wisatawan.
Tidak ada aktivitas apapun di seluruh kawasan candi kecuali untuk bersih-bersih sampah agar kebersihan tetap terjaga.
Satu aktivitas yang sengaja digelar oleh pengelola candi adalah melukis bersama oleh sembilan seniman.
Mereka bakal melukis suasana candi saat tidak ada pengunjung. Kesembilan pelukis ini tersebar mengelilingi candi dari empat mata angin yaitu timur, utara, barat dan selatan.
Terlihat ada beberapa wisatawan mancanegara (wisman) yang hendak masuk ke kawasan candi. Namun karena semua pintu ditutup oleh petugas dari pengelola Candi Prambanan maka mereka tidak bisa masuk.
Bahkan mereka tetap berusaha dengan cara mengelilingi kawasan Candi berharap masih bisa masuk.
(Foto: Instagram/@ingo.piepers)
"Kami tidak tahu kalau candi sedang ditutup," ujar Steven, seorang wisatawan asal Eropa di lokasi, Senin (11/3/2023)
General Manager (GM) Prambanan & Ratu Boko PT TWC, I Gusti Putu Ngurah Sedana mengatakan, dalam penutupan hari raya Nyepi ini, dari pihak TWC melakukan program Prambanan Dalam Sunyi.
Di momen tersebut pihaknya menutup operasional destinasi Taman Wisata Candi Prambanan.
"Di saat hari ini, yaitu hari raya Nyepi dimana penutupan dimulai hari ini pukul 05.00 sampai keesokan harinya pukul 05.00 WIB, " kata dia, Senin.
Dalam penutupan ini, pihak PT TWC mengikuti sesuai aturan perayaan Nyepi. Di samping itu pihaknya juga ikut mematikan listrik, pemadaman listrik kemudian lampu-lampu penerangan juga dipadamkan sehingga mereka bisa melaksanakan empat rangka penyepian.
Empat rangka Penyepian diantaranya Amati Karya atau tidak melakukan pekerjaan, kemudian Amati Lelungan yaitu tidak berpergian, kemudian Amati Geni tidak menyalakan api maupun lampu-lampu, kemudian yang keempat Amati Lelanguan yaitu tidak melakukan senang-senang disini.
"Seluruh teman-teman karyawan yang ada di sini termasuk teman-teman dari pengkios juga libur total, tidak aktivitas sama sekali. Kecuali teman-teman yang melakukan pekerjaan kebersihan," tuturnya.
Untuk pengamanan pihaknya mengerahkan bregodo yaitu kebudayaan Jawa. Mereka adalah prajurit keraton di mana Prambanan itu berada di dua provinsi yaitu provinsi DIY dan Jawa Tengah. Para bregodo ini adalah pengganti pecalang di Bali.
Untuk bregodo ada 6 personel ditambah 14 personil petugas PT TWC yang berpakaian Jawa. Kemudian untuk pasukan berkuda ada 2 personil dan ditambah pasukan bersepeda dari Polda DIY.
Syakil, mahasiswa jurusan Pendidikan Seni UNY yang turut serta dalam kegiatan melukis ini karena mengaku kagum dengan prambanan. Karena Prambanan adalah salah satu peninggalan nenek moyang yang masih bisa dipertahankan keasliannya meski sudah terdesak dengan kemajuan zaman.
"Saya akan mencoba menghadirkan Prambanan dalam sunyi dengan aliran surialis," ujar mahasiswa S2 asal Makassar, Sulawesi Selatan ini.
(Rizka Diputra)