Berawal dari dua orang pekerja di balik tim produksi, saat ini VAIA berhasil membangun fabrikasi sendiri dengan menggunakan beberapa enhancement bahan baku yang 100 persen di produksi di Indonesia dan telah mempekerjakan sekitar 60 pekerja.
Proses produksi sepatu VAIA. (Foto: dok ist)
Kegigihan serta kerjasama dari tim VAIA berhasil melahirkan produk-produk yang saat ini menjadi pilihan favorit bagi wanita Indonesia. Affania berbagi 3 poin utama yang menjadikan VAIA berbeda, yaitu:
Berjalan Berdampingan Kembangkan Potensi bersama Shopee
“Pada kuartal 4 di tahun 2020, merupakan momen dimana kami memutuskan untuk bergabung dengan Shopee. Tahun yang sangat menantang bagi para pelaku usaha, termasuk VAIA," ujar Affania.
Sulit membayangkan, lanjutnya, untuk berjualan sepatu di saat semua pihak sedang melakukan pembatasan. Salah satu adaptasi yang dapat ia lakukan dalam penjualan dan pemasaran adalah bergabung dengan Shopee.
"Saat itu, Shopee tidak hanya diminati masyarakat untuk memenuhi kebutuhan, tetapi juga menjadi salah satu strategi yang sangat membantu bagi para pengusaha untuk tetap menjalankan bisnis," tuturnya.
Setelah dua hingga tiga bulan setelah bergabung, perlahan ia bangkit, khususnya dengan hadirnya kampanye angka kembar dan lebaran yang bisa meningkatkan penjualan VAIA hingga 80 persen dari sebelumnya.
Bagi VAIA, hadirnya Shopee memudahkan pelaku usaha untuk beradaptasi melalui kampanye, fitur hingga program. Hal-hal lainnya yang dapat dioptimalkan, antara lain bundling, Shopee Live, Shopee Ads, Affiliate hingga gratis ongkir menjadi beberapa dari banyak aspek yang membantu perkembangan bisnis VAIA hingga saat ini.
“Layaknya tren sepatu yang terus bergerak, kami pun terus belajar untuk memahami kemajuan teknologi dan perputaran tren belanja online. Senang sekali VAIA dapat berjalan berdampingan dengan Shopee yang telah menemani langkah kami di tengah era digital yang terus berkembang," kata Affania.