SEBUAH studi baru terkait deteksi dini serangan jantung lewat tes darah baru-baru ini ditemukan oleh para peneliti di Universitas Uppsala di Swedia.
Seperti diketahui, serangan jantung merupakan salah satu masalah kesehatan yang memiliki risiko kematian tinggi. Di beberapa negara, kasus serangan jantung masih terbilang tinggi. Bahkan, tercatat, setiap 40 detik kasus serangan jantung kerap dialami oleh masyarakat di Amerika Serikat.
Serangan jantung adalah penyebab kematian utama dan terus berkembang secara global, dengan lebih dari satu juta kematian setiap tahunnya di AS. Namun, serangan jantung biasanya terjadi tanpa gejala alias tanda-tanda pada orang yang mengidapnya.
Lantas, studi terbaru dari para peneliti di Universitas Uppsala terebut disebut-sebut bisa mengidentifikasi tanda-tanda serangan jantung pada pengidapnya lewat biomarker darah. Prosedur tes darah simpel tersebut dapat digunakan untuk memberikan sistem ‘peringatan dini’, sehingga dapat memberikan waktu untuk tindakan pencegahan sebelum serangan jantung pertama terjadi.