SEORANG turis asal Inggris mengalami kecelakaan sepeda motor tragis saat berwisata ke Thailand. Akibatnya, ia menderita cedera parah di bagian pinggang hingga menjadi lumpuh total.
Lee Francis, yang bekerja sebagai ahli terapi okupasi bagi penyandang disabilitas diberitahu oleh dokter bahwa dirinya tidak akan pernah bisa berjalan lagi setelah tragedi itu.
Pria berusia 54 tahun itu melakukan perjalanan dari Wales ke Thailand bersama istrinya Clare untuk mengunjungi putri mereka Katie, yang sudah lima bulan tak bertemu.
Namun, pada hari terakhir liburan mereka, tepatnya 19 Januari 2024, pasangan itu terjatuh dari sepeda motor dan menabrak pembatas jalan berbahan logam.
“Dia telah menghabiskan 18 tahun kariernya untuk membantu orang lain pulih dan rehabilitasi sebagai terapis okupasi di komunitas,” tulis Katie di halaman GoFundMe yang telah mengumpulkan lebih dari USD31.000 atau sekitar Rp485 juta.
“Dia tidak pernah berpikir bahwa dia akan membutuhkan dukungan ini untuk dirinya sendiri, karena sekarang dia lumpuh secara permanen,” tambahnya.
Tragisnya, kehidupan Lee mengalami perubahan yang tidak terduga. Selama kecelakaan mengerikan itu, Lee mengatakan helmnya terbelah dua.
Dia dibawa ke Rumah Sakit Krabi di Thailand selatan dengan patah tulang rusuk, memar paru-paru yang serius, dan patah tulang belakang di tiga tempat.
Lee berjuang keras melawan hemothorax, pneumothorax, dan emboli paru, dan menghabiskan waktu seminggu menggunakan ventilator. Dirinya kemudian diangkut kembali ke Wales dengan tandu dan dirawat di Rumah Sakit Universitas Wales di Cardiff.
Melansir dari News.com.au, istrinya, Clare hanya menderita luka yang tidak terlalu parah dan mulai menerima dampak dari kecelakaan tersebut.
Menurut laporan Sky News, pasangan itu sebenarnya berencana untuk pergi ke Sri Lanka sebelum akhirnya pindah ke Australia, namun sekarang rencana itu telah dibatalkan.
"Meskipun menghadapi banyak rintangan yang tak terduga, kekuatan dan tekad Lee tetap kuat," ucap Katie.
Ia diperkirakan akan tinggal di rumah sakit selama beberapa bulan ke depan. Katie menjelaskan bahwa meski menghadapi tantangan yang besar, dia menolak untuk membiarkan keadaan yang mengakibatkan disabilitasnya menentukan hidupnya.
Dengan dukungan keluarga dan penyesuaian yang tepat di rumah, ia yakin bisa mendapatkan kemandirian kembali dan terus memberikan dampak positif dalam kehidupan orang lain. Kini keluarga mereka sedang mengumpulkan dana untuk keluar dari masalah sulit itu.
(Rizka Diputra)