Bagi kebanyakan orang, perasaan lega setelah melakukan self harm hanya bersifat jangka pendek. Hal ini dapat mengakibatkan keinginan untuk menyakiti diri sendiri lagi. Perilaku self harm sendiri bisa terjadi pada siapa saja dan di segala usia, termasuk remaja.
Alasan untuk melakukan self harm sendiri dapat mencakup: menghadapi perasaan dan ingatan yang menyusahkan, mengomunikasikan kebutuhan akan dukungan sebagai tanda lahiriah dari rasa sakit batin, menghukum diri sendiri karena perasaan bersalah atau malu, kesepian.
Pemicu untuk menyakiti diri sendiri dapat mencakup: intimidasi, masalah di sekolah atau pekerjaan, hubungan masalah harga diri rendah. Orang yang hidup dengan masalah kesehatan mental atau mereka yang pernah mengalami pelecehan fisik, emosional atau seksual mempunyai risiko lebih tinggi untuk melakukan tindakan self harm.
(Leonardus Selwyn)