Cek Fakta, Stunting Tidak Bisa Disembuhkan?

Muhammad Sukardi, Jurnalis
Jum'at 26 Januari 2024 08:20 WIB
Cek fakta tentang stunting, (Foto: Jcomp/Freepik)
Share :

STUNTING menjadi salah satu permasalahan utama kesehatan anak di Indonesia. Data PBB 2020 mencatat 6,3 juta balita Indonesia terdiagnosis mengalami stunting. Menurut Kementerian Kesehatan RI, hingga saat ini ada 12 Provinsi dengan catatan kasus stunting tinggi se-Indonesia.

Keduabelas provinsi itu antara lain Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Barat, Aceh, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Kalimantan Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Banten.

"Target kami masih sama bahwa 2024 angka stunting Indonesia ada di angka 14 persen. Sementara itu, mengacu data 2022, kasus stunting Indonesia masih cukup tinggi yaitu 21,6persen," jelas Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu Anak Kemenkes RI,  Lovely Daisy di acara temu media dalam memperingati Hari Gizi Nasional, di Jakarta belum lama ini.

"Untuk data 2023 terkait stunting Indonesia, masih dalam proses. Sebentar lagi datanya keluar," tambahnya.

Tak ayal, menjadi banyak pertanyaan di benak banyak orang tua, apakah stunting tidak bisa disembuhkan? Benarkah demikian?

Menurut Lovely Daisy, perbaikan atau tidaknya anak stunting itu tergantung seberapa parah kondisinya. Ada anak stunting dengan berat badan tidak naik, ada juga anak stunting dengan berat badan kurang.

Kesemuanya itu beda-beda 'penyembuhannya’. Kalau sudah terlanjur stunting, tidak bisa sembuh seperti semula," jelas Lovely.

Meski begitu, kondisi anak stunting dengan berat badan tidak naik misalnya, itu bisa mendapat perbaikan jika asupan gizinya diperbaiki. Artinya, masih ada harapan untuk si anak pulih dari stunting.

Hal ini yang terjadi pada bocah di Pondok Labu, Jakarta Selatan. Ya, ada laporan dari pihak Posyandu di Kelurahan Pondok Labu bahwa satu anak awalnya dinyatakan stunting dengan berat badan tidak naik.

Tim Posyandu kemudian melakukan intervensi dengan memastikan asupan gizi si balita tercukupi melalui program pemberian tambahan makanan (PTM), dan kini kondisinya terus membaik.

"Ada kenaikan status gizi balita tersebut. Kini status gizinya masuk kategori normal," jelas Endang, salah seorang kader Posyandu di Pondok Labu.

Pada sisi lain, Lovely menerangkan bahwa kalau anak stunting dengan gizi buruk itu akan lebih lama pemulihannya.

"Ya, minimal gizi buruknya diatasi terlebih dulu agar tidak menyebabkan komplikasi pada tubuh si anak. Anak stunting dengan penyakit penyerta juga akan lebih lama pemulihannya," sambungnya.

Dengan kata lain, sebelum kondisi anak semakin parah, segera beri pertolongan secara tepat. Sebab, kalau memang sudah stunting parah, maka kondisi anak tidak akan seperti semula.

"Tinggi badan itu agak lama untuk bisa naik, sehingga kalau anak sudah stunting, yang perlu diselamatkan adalah otaknya. Setidaknya anak stunting masih bisa cukup baik bekerja," pungkas Lovely.

(Rizky Pradita Ananda)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya