TIGA pemain Tim Nasional (Timnas) Indonesia menjadi korban salah diagnosa dokter gadungan Elwizan Aminudin. Selama berprofesi sebagai dokter, Elwizan Aminudin atau dikenal Dokter Amin, bertanggung jawab terhadap kondisi kesehatan para pemain klub sepakbola hingga Timnas Indonesia.
Namun, beredar kabar kontroversial terkait keabsahan gelar dokter milik Dokter Amin. Hal itu pun langsung disikapi secara resmi oleh manajemen PT PSS yang mengambil jalur hukum dan melaporkan kasus itu kepada pihak kepolisian Polres Sleman.
Meski demikian, tindakan dokter eks PSS berdampak negatif bagi beberapa pemain sepakbola yang menjadi korban, bahkan sampai ingin mengakhiri karir akibat cedera. Lantas, siapa saja pemain sepakbola yang sempat menjadi korban Dokter Amin?
Dikutip dari laman Official Site PSS Sleman, Jumat (26/1/2024), berikut tiga pemain Timnas Indonesia korban salah diagnosa dokter gabungan Elwizan Aminudin. Simak selengkapnya.
1. Saddam Emiruddin Gaffar
Striker berbakat Timnas U-22, Saddam Emiruddin Gafar, pernah mengalami cedera Anterior Cruciate Ligament (ACL) pada lutut kirinya akibat pertandingan dalam seri 2 BRI Liga 2021/2022.
Hasil pemeriksaan dari dokter palsu tersebut menyatakan cederanya disebabkan tekanan atau stres pada bagian luar lutut. Lebih lanjut, Elwizan memberikan keterangan bahwa Saddam harus absen selama sekitar enam hingga delapan bulan dari kegiatan bermain sepakbola.
“Untuk case pada Saddam diwajibkan tindakan selanjutnya yaitu artroskopi rekonstruksi ACL. Jika dia (Saddam) bisa melakukan kontrol penuh terhadap traumatik dengan baik, maka waktu enam bulan sudah bisa kembali. Sebaliknya jika tidak mampu, maka membutuhkan waktu lebih lama lagi selama delapan hingga sepuluh bulan,” ujar Dokter Amin.
2. Ernando Ari Sutaryadi
Kiper Timnas U-23 asal pemain Persebaya Surabaya juga turut mengomentari kasus yang melibatkan Dokter Amin. Pasalnya, dia pernah memiliki pengalaman buruk terkait kondisi kesehatannya. Saat itu Elwizan Aminudin menjadi dokter untuk Timnas U-19.
Pria kelahiran 2002 itu, pernah hampir memutuskan untuk pensiun dini karena cedera yang dialaminya cukup parah pada bahu saat melakukan TC Timnas U-19. Akibat cedera pada bahu, sang dokter gadungan ini menyarankan dirinya untuk istirahat saja dan tidak perlu melakukan operasi.