Pria 22 Tahun Ini Nyaris Mati Akibat Infeksi Paru Akut, Gegara Gunakan Vape sejak Remaja

Wiwie Heriyani, Jurnalis
Rabu 24 Januari 2024 11:47 WIB
Remaja ini dirawat akibat infeksi paru akut. (Foto: NBC News)
Share :

Hurlburt mengatakan Allard perlu menghabiskan sekitar enam bulan di Minneapolis agar dokter dapat memantau perkembangannya dan memastikan dia menoleransi transplantasi. Namun keluarganya mengharapkan pemulihan penuh.

"Dia akan mendapatkan hidupnya kembali. Kami akan mendapatkan Jackson kami kembali,” kata Hurlburt.

Hubungan vaping dengan penyakit paru-paru

Para ilmuwan masih belum sepenuhnya memahami hubungan antara vaping dan penyakit paru-paru, sehingga belum diketahui pasti apakah vaping menjadi pemicu dalam kasus Allard. Meski begitu, beberapa penelitian menunjukkan, bahwa penggunaan rokok elektrik dapat membuat orang lebih rentan terhadap infeksi saluran pernafasan.

Direktur medis Program Transplantasi Paru-Paru Rumah Sakit Umum Massachusetts, Brian Keller mengatakan penelitian yang melibatkan hewan dan sel manusia menunjukkan bahwa penggunaan rokok elektrik dapat merusak pembuluh darah dan sel-sel yang melapisi paru-paru.

Namun para ilmuwan masih mencoba mempersempit senyawa mana dalam rokok elektrik yang paling buruk bagi kesehatan manusia.

“Sebenarnya ada beberapa hal yang dapat menyebabkan kerusakan. Ini termasuk nikotin itu sendiri, tetapi juga pembakaran cairan pembawa seperti propilen glikol atau gliserol, serta penyedap rasa yang banyak orang tambahkan ke perangkat vaping mereka,” kata Keller.

Sebagai informasi, transplantasi paru-paru relatif jarang terjadi, dan bahkan lebih jarang terjadi pada orang yang berusia di bawah 50 tahun. Dari 2.569 transplantasi paru-paru yang dilakukan di AS pada 2021, hanya 440 yang dilakukan pada penerima berusia 18 hingga 49 tahun.

Sebagian besar cedera paru-paru terkait vaping tidak memerlukan transplantasi, tetapi pasien biasanya memerlukan beberapa jenis bantuan pernapasan seperti oksigen tambahan atau ventilasi mekanis.

“Saya hanya dapat menemukan beberapa laporan tentang pasien yang memerlukan transplantasi paru-paru setelah menggunakan vaping,” kata Keller.

Seorang anak laki-laki berusia 17 tahun di Michigan yang menerima transplantasi pada 2019 diyakini sebagai kasus pertama. Tahun lalu, seorang pria berusia 34 tahun di Missouri juga menerima transplantasi paru-paru ganda setelah mengalami infeksi paru-paru yang mengancam jiwa dan kebal terhadap antibiotik.

Pria tersebut memiliki riwayat merokok dan juga vaping selama sembilan tahun. Sekitar 54 persen dari mereka yang menerima transplantasi paru-paru bertahan setidaknya lima tahun setelah operasi.

(Leonardus Selwyn)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya