RUMAH mode Chanel kembali tampil di runway dengan menghadirkan koleksi haute couture romantis musim semi 2024. Peragaan busana bertajuk "Button" berlangsung di Grand Palais Èphémerès dalam rangkaian Paris Fashion Week.
Beberapa hari sebelum peragaan busana ini, rumah mode mewah asal Paris ini merilis film pendek "The Button" yang diproduksi oleh pgLang, ditulis dan disutradarai oleh Dave Free dan disutradarai secara musikal oleh Kendrick Lamar.
Film pendek ini memberikan gambaran inspirasi dibalik koleksi Haute Couture Spring/Summer 2024 yaitu seni tari balet. Tokoh protagonis film pendek ini adalah balerina, aktris dan model yang menjadi salah satu inspirasi atau inspirasi Chanel, Margaret Qualley.
Qualley, yang juga seorang balerina, tampil di pembuka peragaan busana. Sambil tersenyum lebar, ia berjalan di atas catwalk mengenakan jaket tweed ivory khas Chanel dengan kerah pierrot. Qualley yang memulai debutnya sebagai model Chanel pada tahun 2011 juga mengenakan kaus kaki putih mirip balerina.
Tampilan selanjutnya dengan nuansa ivory dan pastel khas musim semi. Dengan palet warna pastel yang lembut, koleksi ini mengingatkan kita pada karya Karl Lagerfeld, yang merupakan direktur kreatif Chanel sebelum Virginie Viard.
Namun yang membedakan koleksi ini adalah eksperimen Viard dalam memadupadankan pola dan bahan tipis tipis seperti sifon dan tulle, serta bahan lebih tebal seperti tweed, ciri khas setiap koleksi Chanel.
Kembali Gabrielle "Coco" Chanel, rumah mode mewah ini adalah pelindung utama Paris Opera Ballet. Oleh karena itu, musim ini Viard ingin kembali menunjukkan keganasan baletnya dengan model berbeda dalam balutan tulle cerah.
Tulle dipadukan dalam rok berumbai selutut yang mengingatkan pada rok ikonik yang dikenakan aktris Sarah Jessica Parker di Sex and the City; Di awal tahun 2000an. Ada pula tulle yang disulap menjadi celana bersiluet pensil yang dipadukan dengan tweed jacket atau blus sifon beraksen tulle berlapis atau digulung.
Selain rok tutu, Viard juga menghadirkan desain bervolume lainnya dengan jaket bomber sifon, di mana aksen tulle dibentuk menjadi applique motif bunga timbul. Dikenakan di atas rok luar angkasa yang terbuat dari tulle yang indah.
Dari seluruh koleksi yang dipamerkan, bintang malam itu adalah gaun malam tipis sifon A-line dan tulle. Sifon halus yang ditata seperti benang menjadi highlight gaun tersebut. Beberapa tunik pendek juga dipadukan dengan jaket sifon lengan puff dengan aksen bulu untuk kesan mewah.
Semua model tampil dengan riasan pucat, aksesoris rambut pita hitam dan baju ketat putih, dilengkapi dengan sandal hak tinggi hitam ujung terbuka.
(Martin Bagya Kertiyasa)