Ternyata Ini Alasan di Balik Penamaan Alas Roban, Hutan Asri Penuh Misteri

Cita Zenitha, Jurnalis
Rabu 03 Januari 2024 10:27 WIB
Alas Roban di Batang, Jawa Tengah (Foto: Instagram/@htakhul)
Share :

MUNGKIN Anda pernah mendengar nama Alas Roban. Ya, Alas Roban ialah sebutan untuk tanjakan di wilayah Kabupaten Batang, Jawa Tengah yang menghubungkan Batang dengan Semarang.

Wilayah Alas Roban terkenal angker bagi masyarakat. Pasalnya, jalanan di wilayah ini cukup curam dengan pepohonan tinggi yang tumbuh di sekelilingnya. Terdapat sejarah melatarbelakangi berdirinya Alas Roban.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Okezone, Alas Roban berasal dari kata ‘alas’ yang artinya hutan dan rob yang berarti 'air naik'.

Julukan tersebut dicetuskan oleh masyarakat pesisiran merujuk pada Kampung Roban yang terletak di Kecamatan Subah, daerah pantai Laut Jawa.

Kampung Roban terkenal dengan hawa mistisnya. Dahulu banyak masyarakat Roban yang memiliki ilmu tinggi sehingga dapat berubah menjadi siluman buaya. Begitu juga dengan salah satu wilayah Kabupaten Batang yaitu Alas Roban.

Alas Roban memiliki peran penting pada masa pemerintahan Sultan Agung Mataram Islam tahun 1620-an. Sultan Agung membangun pos-pos logistik di beberapa wilayah Jawa untuk mendukung ketersediaan logistik dalam penyerangan terhadap VOC di Batavia.

Alas Roban menjadi salah satu lokasi pos logistik Sultan Agung. Diutuslah Ki Bahurekso untuk membuka lahan di Alas Roban.

Pada saat proses pembukaan, Ki Bahurekso mengalami kendala karena terdapat kayu besar yang melintang di sungai.

Ki Bahurekso akhirnya melakukan ritual pada malam Jumat Kliwon untuk mengangkat kayu tersebut. Ritual itu disebut “Ngembat Watang” yang kemudian menjadi asal-usul nama “Batang” untuk daerah tersebut.

Alas Roban juga memiliki sisi kelam dalam sejarahnya. Selama penjajahan Belanda, Alas Roban terkenal sebagai jalur De Grote Postweg yang dibangun oleh oleh Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels tahun 1808-1811.

Kerja rodi yang tidak manusiawi menelan banyak korban dari kalangan pribumi. Korban jiwa dari proyek pembuatan jalan De Grote Postweg dibuang di kawasan hutan.

Selain itu, Alas Roban juga digunakan sebagai tempat pembuangan mayat korban operasi rahasia 'petrus' atau penembakan misterius tahun 1980-an.

Daerah Alas Roban juga terkenal dengan tingginya angka kecelakaan lalu lintas. Bentuk jalanan menanjak dan berkelok curam menjadi tantangan tersendiri bagi pengendara. Tingginya angka kecelakaan menambah kesan angker dan berbahaya.

(Rizka Diputra)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya