Ular langka yang biasa dijumpai dekat gunung itu tidak menunjukkan reaksi berbahaya bak ular berbisa lainnya. Mereka sudah memindahkannya ke hutan tak jauh dari rumahnya.
Sementara Yonas Temu, ayah kandung Ency Temu, mengatakan bahwa ular itu dikenal warga kampung dengan nama "Kenato" yang artinya kepala dua.
Menurutnya, ular dengan warna mirip catur itu menyimpan cerita mistis, salah satunya dijaga 'Nitun' atau makhluk gaib. Pria 72 tahun ini menyebut, badan ular Kenato dijadikan ikat pinggng makhluk halus.
"Kami sebut dia Kenato, artinya kepala dua. Dia itu ikat pinggan setan atau orang bilang Nitun," pungkasnya.
Karena demikian, kata Yonas, warga takut membunuhnya karena memicu kejadian janggal bahkan membahayakan nyawa.