AKTOR ternama Matthew Perry yang menjadi pemain Chandler Bing di serial Friends, meninggal dunia di usia 54 tahun.
Dikutip dari Los Angeles Times, Perry ditemukan tenggelam di hot tub atau bak mandi di kediamannya di wilayah Los Angeles pada 28 Oktober.
Nah, baru-baru ini laporan otopsi terbaru mengungkapkan fakta baru, bahwa penyebab utama kematian Perry yakni akibat efek akut dari ketamine, salah satu jenis obat bius dengan sifat psikedelik.
Laporan hasil otopsi itu diungkapkan oleh kantor pemeriksa medis Los Angeles County dalam laporan otopsi yang dirilis pada hari Jumat, (15/12/2023) waktu setempat.
Meski sebelumnya penyebab kematian Perry disebut karena tenggelam, penyakit arteri koroner, dan efek opioid, buprenorfin, namun kantor medis tersebut memastikan bahwa kematiannya terutama disebabkan oleh “efek akut ketamin”.
Ketamine adalah obat bius kuat yang semakin populer sebagai terapi alternatif untuk depresi, kecemasan, gangguan stres pasca trauma, dan masalah kesehatan mental lain yang sulit diobati. Namun, obat ini juga kerap digunakan sebagai penenang.
Laporan otopsi mengatakan bahwa Perry telah menjalani terapi infus ketamin, yaitu sekitar satu setengah minggu sebelum dia meninggal.
Dalam laporan otopsi tersebut juga disebutkan bahwa terdapat tingkat ketamin yang tinggi yang ditemukan dalam spesimen darah postmortem Perry.
“Efek mematikan utama akan disebabkan oleh stimulasi berlebihan pada kardiovaskular dan depresi pernafasan,” tulis laporan otopsi tersebut, dilansir dari The New York Times.
Tercatat juga dalam laporan tersebut bahwa tingkat ketamin yang ditemukan peneliti dalam darah Perry setara dengan jumlah ketamin yang dibutuhkan untuk melakukan prosedur anestesi umum.
Pada Oktober 2023 lalu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) sendiri telah mengeluarkan peringatan terkait bahaya pengobatan gangguan kejiwaan dengan mengonsumsi gabungan dari obat tersebut.
Dalam tes toksikologi, juga mendeteksi tingkat “terapeutik” buprenorfin, obat yang menurut pemeriksa medis digunakan untuk mengobati kecanduan narkoba dan rasa sakit.
Asisten Perry juga sempat mengatakan dalam pernyataan saksi bahwa sang majikan memang kerap menemui psikiater dan mengonsumsi buprenorfin dua kali sehari sesuai resep.
Penyidik juga menemukan bukti obat penenang namun tidak menemukan bukti adanya alkohol, sabu, atau kokain.