Melansir dari laman Yele Medicine, menjelaskan bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengklasifikasikan EG.5 sebagai “varian of interest,” yang berarti negara-negara harus memantaunya lebih dekat dibandingkan strain lain. Hal itu di karenakan bahwa virus mutasi yang dapat membuatnya lebih menular atau parah. (CDC belum memperbarui halaman klasifikasi variannya).
Tentu saja lonjakan COVID-19 belakangan ini perlahan menggerogoti kekebalan tubuh dan berkurangnya efektivitas . Hal ini disebabkan virus COVID-19 EG.5 cenderung menginfeksi saluran pernapasan bagian atas yang menyebabkan pilek, sakit tenggorokan, dan gejala mirip pilek lainnya, dibandingkan dengan gejala saluran pernapasan bagian bawah .
Maka dari itu pemerintah mulai menghimbau para masyarakat Indonesia untuk kembali menggunakan masker saat Covid EG.5 Muncul. Himbauan tersebut ditujukan supaya sistem kekebalan tubuh selalu sehat dan terhindar dari virus mutasi Covid EG.5 yang menyebabkan penyakit parah.
Sementara itu, ada tiga jenis masker yang direkomendasikan WHO untuk masyarakat:
-masker medis sekali pakai,
-masker non medis yang memenuhi standar keamanan dan khasiat serta dapat dicuci sebelum digunakan kembali.
(Rina Anggraeni)