USAI lonjakan kasus Covid-19 di Singapura dan di Malaysia, kini kasus Covid-19 yang terjadi di Indonesia juga dikabarkan terus mengalami peningkatan. Bahkan dalam laporan WHO terbaru pada 24 November 2023, berbagai varian kini mulai banyak ditemukan.
Eks Direktur WHO, Profesor Tjandra Yoga Aditama menjelaskan ada empat “Variants of Interest” (VOI) yaitu XBB.1.5, XBB.1.16, EG.5 dan BA.2.86, serta ada lima “Variants Under Monitoring” (VUM) yaitu DV.7, XBB, XBB.1.9.1, XBB.1.9.2 dan XBB.2.3.
“Dalam periode waktu ini maka yang banyak dibicarakan adalah varian BA.2.86,” kata Prof Tjandra, dikutip dalam keterangan tertulis, Jumat (15/12/2023).
Menurutnya, hal itu lantaran pada klasifikasinya yang sebelumnya “Variant Under Monitoring (VUM)” lalu ditingkatkan WHO menjadi “Variant Of Interest (VOI)”, yang kedua varian BA.2.86 kini sudah ada di 46 negara, dan yang ketiga gambaran klinik praktis tidak berbeda dengan varian yang sebelum ini sudah beredar.
Akan tetapi di sisi lain, varian yang paling banyak tercatat dan beredar saat ini di 89 negara yaitu EG.5. Sehingga ada 51,6 Persen dari sekuen genom yang dikirimkan ke GISAID.
Lebih lanjut, Prof Tjandra mengatakan bahwa hal ini perlu ditegaskan karena memang varian Covid-19 masih berada di kalangan masyarakat, bahkan dengan varian barunya yang dapat muncul sewaktu-waktu. Itulah sebabnya pemantauan varian virus menjadi bagian penting dalam pengendalian Covid-19.
“WHO secara rutin melakukan pemantauan varian ini dan melaporkan hasilnya secara rutin, suatu hal yang baiknya juga kita lakukan di dalam negeri,” tutur Prof Tjandra.
(Dyah Ratna Meta Novia)