Tunjukkan Solidaritas ke Palestina, Warga di Betlehem Rayaan Natal 2023 Tanpa Kemeriahan

PARA pemimpin gereja dan warga di Betlehem sepakat merayakan Natal tahun ini dengan sederhana tanpa kemeriahan dan banyak lampu bahkan pohon Natal. Hal ini sebagai bentuk solidaritas terhadap warga di Gaza, Palestina yang sedang menderita menghadapi agresi brutal Israel.

Betlehem merupakan Kota Suci yang jadi tujuan wisata rohani utama umat Kristen seluruh dunia.

Pada awal Desember 2023, para pemimpin gereja berkumpul di Betlehem untuk meresmikan musim Advent sebelum Natal, yang biasanya merupakan daya tarik wisata utama. Namun tahun ini jalanan dan alun-alun di kota berbukit itu sebagian besar kosong.

 BACA JUGA:

“Kami belum pernah melihat Betlehem seperti ini, bahkan selama masa COVID. Kota ini kosong, menyedihkan,” kata Pastor Ibrahim Paltas, seorang biarawan senior Fransiskan seperti dikutip dari Reuters, Kamis (7/12/2023).

“Hari ini seharusnya menjadi hari yang menyenangkan,” tambahnya.

 

Warga Palestina kesakitan melihat “banyaknya anak-anak, wanita, orang tua, orang-orang yang menjadi martir dalam perang gila ini,” ujarnya.

Pihak berwenang Gaza menyebutkan jumlah korban tewas warga Palestina lebih dari 15.000 orang, sementara Israel mengatakan pihaknya kehilangan 1.200 orang akibat serangan awal Hamas dan lebih dari 70 tentara akibat pertempuran di Gaza.

 BACA JUGA:

Biasanya, area ini didekorasi dengan mewah menjelang Natal dan para turis berbondong-bondong melihat pohon Natal raksasa. Namun, tahun ini tidak ada pohon Natal.

Ini merupakan pertama kalinya dalam ingatan banyak warga, tidak ada pohon Natal yang didirikan di Nativity Square. Gereja bersiap mengadakan kebaktian tanpa perayaan.

“Kami akan merayakannya dengan tenang. Itu berarti tanpa kemeriahan dan tanpa banyak lampu, dengan cara yang spiritual dan lebih banyak (di antara) keluarga dibandingkan alun-alun,” kata Pastor Francesco Patto, penjaga Tanah Suci.

(Salman Mardira)