SEBAGIAN besar masyarakat memiliki kebiasaan begadang untuk mengerjakan tugas atau sekadar berkumpul bersama keluarga. Namun, tahukah Anda bahwa kebiasaan ini ternyata berbahaya bagi kesehatan lho.
Ketua Perhimpunan Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Dr. dr. Sally Aman Nasution, SpPD-KKV, FINASIM, FACP mengatakan biasanya penyakit jantung memang sering kali dialami oleh kelompok usia lanjut atau 55 tahun ke atas. Namun sayangnya, menginjak usia 45 tahun kini banyak masyarakat yang sudah terkena serangan jantung.
“Sekarang 40 tahun itu sudah harus screening. Dan jangan lupa, beberapa pasien kami ternyata di umur 30 an sudah ada. Ternyata sudah menderita hipertensi, menderita diabetes di usia 20 an, 29, 31, atau bahkan 32 (tahun). Itu cukup banyak, memang yang penting sekali, kita harus tau kita punya faktor risiko atau nggak,” kata dr Sally, dikutp dalam acara Media Briefing PB IDI virtual dengan topik Mengenali Risiko Serangan Jantung Pada Usia Muda belum lama ini, Rabu (29/11/2023).
Lebih lanjut, dr Sally juga mengatakan kalau penyebab darah tinggi itu sudah jelas akibat dari kebiasaan lifestyle yang kurang baik, exercise semakin sedikit, serta semakin banyaknya seseorang menghabiskan waktu di depan layar komputer.
Penyebab lainnya juga yang tidak kalah penting adalah adanya obesitas. Seiring dengan berjalannya waktu, obesitas di kalangan usia muda nampaknya sudah banyak terlihat. Bahkan mulai dari anak-anak hingga remaja gejala obesitas sudah terlihat, sehingga hal itu membuatnya di usia dewasa sudah mengalami obesitas.
Tidak lupa juga dengan kebiasaa merokok yang saat ini kian marak. Karena sebagaimana diketahui rokok merupakan biang kerok atas semua sebagian besar permasalahan kesehatan terjadi, termasuk Penyakit Jantung Koroner (PJK).
“Kebiasaan merokok dengan serangan jantung itu kuat sekali antara orang yang merokok dan tidak merokok. Ada data ternyata kebanyakan merokok ini terjadi PJK pada usia 45 tahun. Jadi 45 tahun itu kan usia produktif, kebayang nggak seseorang terkena serangan jantung di usia tersebut. Ternyata diurut ke belakang usia merokok sudah sejak usia sekolah,” ucap dr Sally.
(Leonardus Selwyn)